Page 55 - e-Modul_Konseling_Behavioral
P. 55
E-MODUL KONSELING BEHAVIORAL 2020
extinction, kadang-kadang tingkat merespons setelah punishment dihentikan, tidak hanya
akan kembali tetapi juga semakin melebihi tingkat di mana hal itu terjadi sebelum.
Tingkatan respon sebelum diberi punishment akan sembuh seperti saat terjadinya
punishment ringan ketika seseorang mampu membedakan kemungkinan punishment tidak
ada lagi. Michael menekankan bahwa perdebatan mengenai penggunaan punishment dalam
penurunan perilaku. “Jangan menggunakan hukuman karena efeknya hanya sementara”.
Tapi tentu saja argumen yang sama dapat digunakan untuk reinforcement bukan hanya
punishment.
Faktor yang mempengaruhi Keefektivan punishment
Kesegeraan: Artinya ketika terjadi perilaku yang ingin dilemahkan maka pemberian
punishment harus segera dilakukan. Semakin lama penundaan antara terjadinya respon dan
terjadinya perubahan, semakin kurang efektifitas hukuman akan mengubah frekuensi respon
yang relevan
Intensity/Magnitude (Kekuatannya/Besarnya): Intensitas punisher hendaknya sesoai dengan
intensitas respon yang ini dilemahkan. Jika intensitas punisher yang diberikan rendah,
sedangkan responnya besar maka respon akan terulang kembali ketika punisher dihentikan
dan begitu pula sebaliknya.
Penjadwalan: suatu punisher dimaksimalkan dengan jadwal hukuman yang berkelanjutan, di
mana setiap terjadinya perilaku yang diikuti oleh konsekuensi saat memberi punishment.
Reinforcement untuk target sasaran: keefektivan punishment hendaknya ditambah dengan
pemberian reinforcement pada target perilaku sasaran. Jika reinforcement tidak dapat
mengurangi atau menghilangkan perilaku bermasalah dengan cara pengukuhan, maka
punishment akan lebih efektif. Jika setelah diberikan punishment ternyata perilaku justru
semakin bertambah, hal tersebut berarti punishment yang diberikan menjadi reinforcement
maka perlu dilakukan analisis fungsional.
47