Page 22 - EMODUL FIQIH MAKANAN DAN MINUMAN HALAL HARAM
P. 22
،اَذَه ْمُكِدََب يِف ،اَذَه ْمُكِمْوَي ِةَمْرُحَك ٌماَرَح ْمُكْيَلَع ْمُكَضاَرْعَأَو ْمُكَلاَوْمََو ْمُكَءاَمِد َّنِ إ
أ
ل
اَذَه ْمُكِرْهَش يِف
Artinya: “Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, dan
kehormatan-kehormatan kalian haram atas kalian seperti terlarangnya
di hari ini, bulan ini, dan negeri ini.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah mengetahui golongan dan sebab diharamkannya suatu makanan
maka berikut ini dijelaskan tentang beberapa jenis makanan dan minuman
yang diharamkan.
1) Bangkai
Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa melalui proses
penyembelihan yang sesuai syariat agama Islam dan bukanlah hasil dari
aktivitas perburuan. Sebagaimana firman Allah SWT berikut.
ُةَذوُقْو َ مْلاَو ُةَقِنَخْنُمْلاَو ِهِب ِهَّللا ِرْيَغِ َّلِهُأ اَمَو ِريِزْنِخْا ُمْحََو ُمَّدلاَو ُةَتْيَمْا ُمُكْيَلَع ْتَمِّرُح
ل
ل
ل
ل
أ
اوُمِسْقَ ت ْ سَت ْنََو ِبُصُْنلا ىََع َحِبُذ اَمَو ْمُتْيَّكَذ اَم اَِّ ُعُبَّسلا َلَكَ اَمَو ُةَحيِطَّنلاَو ُةَيِّدَرَتُمْلاَو
إ
أ
ل
ل
ِنْوَشْخاَو ْمُهْوَشْخَت اَلَف ْمُكِنيِد ْنِم اوُرَفَك َنيِذَّلا َسِئَي َمْوَيْلا ٓ ٌقْسِف ْمُكِلَٰذ ٓ ِماَلْزَأْلاِ ب
ٓ اًنيِد َماَلْسِإْلا ُمُكَل ُتيِضَرَو يِتَمْعِن ْمُكْيَلَع ُتْمَمْتَأَو ْمُكَنيِد ْمُكَل ُتْلَمْكَأ َمْوَيْلا ٓ
ميِحَر ٌروُفَغ َهَّللا َّنِإَف ٓ ٍمْثِإِل ٍفِناَجَتُم َرْيَغ ٍةَصَمْخَم يِف َّ رُطْضا ِنَمَف
ٌ
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah,
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan
(diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan
pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu
perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkannikmat-Ku
bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi
barangsiapa terpaksa karena lapar bukan karena ingin berbuat dosa
maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Al-Maa’idah/5: 3)
19