Page 51 - E-MAGAZINE JILID 1
P. 51

2.  Integrasi Transfer Informsi pada Sistem Saraf

                         Integrasi sel saraf adalah proses penggabungan dan pengolahan informasi dari berbagai
                   sumber input yang diterima oleh sel saraf, baik melalui sinapsis dengan neuron lain maupun
                   melalui  reseptor  sensorik  yang  terhubung  langsung  dengan  sel  saraf.  Sel  saraf  memiliki
                   kemampuan  untuk  menerima  dan  mengintegrasikan  sinyal-sinyal  ini,  dan  kemudian
                   menghasilkan respons yang sesuai.

                         Sel saraf menerima sinyal-sinyal input dalam bentuk potensial aksi atau sinyal kimia melalui
                   sinapsis. Sinyal-sinyal ini datang dari berbagai neuron pengirim yang terhubung dengan sel saraf
                   melalui sinapsis eksitatorik atau inhibitorik. Ketika sinyal-sinyal ini mencapai sel saraf, mereka
                   diintegrasikan dalam membran sel saraf.
                         Integrasi sel saraf terjadi dalam beberapa tahap. Pertama, sel saraf menerima input dari
                   berbagai sinapsis yang terhubung dengannya. Sinapsis eksitatorik meningkatkan potensi aksi sel
                   saraf, sementara sinapsis inhibitorik mengurangi potensi aksi sel saraf. Selanjutnya, input-input
                   ini diolah dan diintegrasikan di soma (badan sel) dan di sepanjang dendrit sel saraf.
                         Jika  potensial  sinaps  bersifat  mendepolarisasi,  potensial  tersebut    disebut  potensial
                   pascasinaps  eksitatorik  (Excitatory  post-synaptic  potential)  (EPSP)  karena  menyebabkan  sel
                   lebih  mungkin  untuk  mencetuskan  potensial  aksi.  Sebaliknya,  jika  potensial  sinaps  bersifat

                   menghipolarisasi, potensial tersebut disebut potensial pascasinaps inhibitorik (Inhibitory post-
                   synaptic  potential)  (IPSP)  karena  hiperpolarisasi  menggerakan  potensial  membran  menjauhi
                   ambang  rangsang  dan  menyebabkan  sel  lebih  kecil  kemungkinannya  untuk  mencetuskan
                   potensial aksi.
                         EPSP terjadi ketika neurotransmitter eksitator berikatan dengan reseptor pada membran
                   neuron pasca-sinapsis. Hal ini menyebabkan aliran ion positif ke dalam sel atau aliran ion negatif
                   ke luar sel. Depolarisasi terjadi, yaitu potensial listrik pada membran pasca-sinapsis mendekati
                   atau mencapai ambang potensial aksi. Jika depolarisasi ini mencapai ambang potensial aksi, maka

                   neuron pasca-sinapsis akan menghasilkan potensial aksi dan mengirimkan sinyal listrik.
                         Di sisi lain, IPSP terjadi ketika neurotransmitter inhibitor berikatan dengan reseptor pada
                   membran neuron pasca-sinapsis. Ini menyebabkan aliran ion negatif ke dalam sel atau aliran ion
                   positif ke luar sel. Hiperpolarisasi terjadi, yaitu potensial listrik pada membran pasca-sinapsis
                   menjadi  lebih negatif  dari  ambang  potensial  aksi.  Hiperpolarisasi  ini  membuat  neuron pasca-
                   sinapsis  lebih  sulit  mencapai  ambang  potensial  aksi  dan  mengurangi  kemungkinan  terjadinya
                   potensial aksi.
                         Dengan  adanya  EPSP  dan  IPSP,  neuron  pasca-sinapsis  menerima  informasi  dari  neuron
                   presinapsis dan mengintegrasikannya. Jika jumlah EPSP yang diterima melebihi jumlah IPSP, maka
                   neuron pasca-sinapsis akan lebih mungkin menghasilkan potensial aksi dan mengirimkan sinyal.
                   Namun,  jika  jumlah  IPSP  dominan,  neuron  pasca-sinapsis  akan  menjadi  lebih  sulit  untuk

                   menghasilkan potensial aksi.



                                                     Electronic Magazine (Biozone): Sistem Koordinasi, Jilid 1 | 44
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56