Page 47 - E-MAGAZINE JILID 1
P. 47
Mempelajari studi kasus yang berhubungan dengan paparan paragraf materi
pada Bab ini.
AYO BERDISKUSI!
Potensial Bertingkat dan Potensial Aksi
Pada seorang individu, sel saraf tertentu menerima sinyal dari neuron sebelumnya dan menghasilkan
potensial aksi. Pada keadaan istirahat, potensial membran sel saraf ini adalah sekitar -70 mV (milivolt) dengan
polaritas negatif di dalam sel.
Ketika terjadi rangsangan yang cukup kuat, seperti sinyal listrik atau neurotransmitter tertentu, saluran ion
tertentu pada membran sel saraf terbuka. Contohnya adalah saluran natrium (Na+) yang terbuka, memungkinkan
ion natrium masuk ke dalam sel.
Ketika ion natrium (Na+) masuk, terjadi perubahan potensial sel saraf. Potensial membran meningkat secara
bertahap dan mencapai ambang batas sekitar -55 mV. Pada titik ini, terjadi depolarisasi yang signifikan dan memicu
potensial aksi.
Selama potensial aksi, terjadi perpindahan cepat ion natrium (Na+) yang masuk ke dalam sel melalui saluran
ion natrium yang terbuka. Hal ini menyebabkan potensial sel meningkat secara drastis menjadi sekitar +30 mV. Pada
saat yang sama, saluran ion kalium (K+) terbuka, memungkinkan ion kalium keluar dari sel.
Setelah potensial aksi, terjadi repolarisasi. Saluran ion natrium (Na+) tertutup kembali, sementara saluran ion
kalium (K+) tetap terbuka. Hal ini memungkinkan perpindahan ion kalium (K+) keluar dari sel, mengembalikan
potensial membran ke nilai negatif sekitar -70 mV.
Selanjutnya, terjadi hiperpolarisasi saat potensial membran sementara lebih negatif dari keadaan istirahat
normal. Ini disebabkan oleh penutupan saluran ion kalium (K+) yang terbuka dengan lebih lama dari yang diperlukan.
Secara bertahap, sel saraf akan pulih ke keadaan istirahat awal dengan bantuan pompa ion seperti pompa sodium-
potassium (Na+/K+ pump) yang mengeluarkan ion natrium (Na+) dari sel dan mengambil ion kalium (K+) kembali ke
dalam sel.
Mendiskusikan studi kasus yang berhubungan dengan paparan paragraf materi
pada Bab ini bersama teman 1 (satu) kelompok.
Mempresentasikan dan mendiskusikan hasil analisis studi kasus pada teman 1
(satu) kelas dan guru.
Mendiskusikan evaluasi terkait hasil analisis studi kasus dengan guru.
Berdasarkan uraian di atas, diskusikan beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan potensial bertingkat pada sel saraf?
2. Bagaimana potensial bertingkat terbentuk pada sel saraf?
3. Apa peran ion dalam pembentukan potensial bertingkat?
4. Bagaimana potensial bertingkat mempengaruhi transmisi sinyal dalam sel saraf?
5. Bagaimana proses repolarisasi dan hiperpolarisasi terjadi dalam potensial bertingkat?
6. Apa yang dimaksud dengan potensial aksi pada sel saraf?
7. Bagaimana potensial aksi terjadi pada sel saraf?
8. Apa yang memicu terjadinya potensial aksi?
9. Bagaimana proses depolarisasi dan repolarisasi terjadi dalam potensial aksi?
10. Apa peran potensial aksi dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf?
Electronic Magazine (Biozone): Sistem Koordinasi, Jilid 1 | 40