Page 69 - E-MAGAZINE JILID 1
P. 69

Salah  satu  ciri  kecanggihan  sistem  saraf  adalah  kemampuan  suatu  organisme  untuk  bertukar
           informasi kompleks dengan organisme lain dari spesies yang sama. Walaupun terutama ditemukan pada
           kelompok mamalia dan burung. Kemampuan ini juga ditemukan pada insekta tertentu yang mengirimkan
           iformasi  terperinci  secara  mengagumkan  dengan  menggunakan  bunyi  (jangkrik),  sentuhan  dan  rupa
           (kumbang),  dan  bau  (semut).  Pada  manusia,  pertukaran  kompleks  informasi  terjadi  terutama  melalui
           bahasa  lisan dan  bahasa  tulisan.  Karena dianggap  sebagai  perilaku  kognitif  yang paling  rumit, bahasa
           mendapat perhatian besar dari para ahli neurobiologi.
                  Keterampilan bahasa membutuhkan masukan informasi sensorik (terutama dari pendengaran dan

           penglihatan), pemrosesan di berbagai korteks serebrum, dan koordinasi keluaran motorik untuk vokalisasi
           dan menulis. Pada sebagian besar orang, pusat untuk kemampuan berbahasa ditemukan di hemisfer kiri
           serebrum.  Bahan  70%  baik  orang  kidal  atau  ambidextrous  (cakap  menggunakan  dua  tangan),
           menggunakan otak kiri untuk berbicara. Kemampuan berkomunikasi melalui bicara dibagi menjadi dua
           proses, yaitu kombinasi beberapa bunyi berbeda untuk membentuk kata (vokalisasi) dan kombinasi kata-
           kata menjadi kalimat yang secara tata bahasa benar dan memiliki arti.
                  Integrasi bahasa lisan pada sistem saraf melibatkan beberapa proses kompleks dalam otak manusia.
           Otak adalah organ pusat sistem saraf yang bertanggung jawab untuk memahami dan memproses bahasa
           lisan. Proses integrasi bahasa lisan dimulai dengan pendengaran suara. Ketika kita mendengar suatu kata
           atau kalimat, telinga kita menangkap getaran suara dan mengirimkan sinyal listrik ke otak melalui saraf
           auditori. Di otak, sinyal tersebut tiba di korteks auditori yang memproses informasi auditori dan mengenali

           pola suara yang terkait dengan kata-kata dan frasa.
                  Setelah  itu,  informasi  bahasa  disampaikan  ke  daerah-daerah  lain  di  otak  yang  terlibat  dalam
           pemrosesan bahasa. Salah satu daerah yang penting adalah korteks Broca, yang terletak di lobus frontal
           otak.  Korteks  Broca  berperan  dalam  produksi  dan  pemahaman  bahasa  lisan.  Di  sini,  informasi  yang
           diterima dari korteks auditori diolah dan dihubungkan dengan pengetahuan kata-kata dan tata bahasa
           yang kita miliki.
                  Selanjutnya, informasi bahasa lisan diproses lebih lanjut di korteks Wernicke. Korteks Wernicke,
           yang terletak di lobus temporal otak, bertanggung jawab untuk memahami arti kata-kata dan kalimat. Di

           sinilah makna kata-kata dihubungkan dengan konsep dan memori kita, sehingga kita dapat memahami
           pesan yang disampaikan.
                  Proses integrasi bahasa lisan juga melibatkan koneksi antara korteks Broca dan korteks Wernicke,
           yang dikenal sebagai jalur kortikal arkuat. Jalur ini memungkinkan komunikasi yang efisien antara produksi
           dan pemahaman bahasa lisan. Ketika kita berbicara, korteks Broca mengirimkan sinyal motorik ke otot-
           otot bicara untuk menghasilkan suara yang sesuai dengan kata-kata yang ingin kita ucapkan. Sementara
           itu, ketika kita mendengarkan, korteks Wernicke menerjemahkan informasi auditori menjadi arti kata-kata
           yang kita pahami.
                  Selain itu, proses integrasi bahasa lisan juga melibatkan daerah-daerah lain di otak yang terkait
           dengan memori, perhatian, dan pemrosesan konteks. Misalnya, korteks temporal superior terlibat dalam




                                                     Electronic Magazine (Biozone): Sistem Koordinasi, Jilid 1 | 62
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74