Page 105 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2022
P. 105

distribusi dan stabilitas harga pangan dan bahan pokok, dan meminta PT Kereta
                              Api Indonesia (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelayaran Nasional
                              Indonesia (Persero) dan Perum DAMRI untuk memastikan ketersediaan dan kesiapan
                              armada transportasi yang memadai, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,
                              sekaligus melakukan koordinasi dengan instansi Kementerian/Lembaga terkait kebijakan
                              tarif angkutan mudik yang terjangkau bagi masyarakat dan terkait kelancaran serta
                              kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan arus mudik.


                              Komisi VII meminta Kepala BPH Migas untuk meningkatkan jumlah lembaga penyalur BBM
                              di wilayah terluar, terdepan, tertinggal (3T) agar BBM dapat terdistribusi secara merata.
                              Komisi VII juga mendesak Kepala BPH Migas untuk bersinergi dengan pemerintah, badan
                              usaha, dan para pemangku kepentingan dalam rangka percepatan pembangunan pipa
                              transmisi ruas Cirebon – Semarang dan infrastruktur gas bumi melalui pipa yang lainnya.
                              Komisi VII mendorong BPH Migas agar dalam setiap kebijakannya memprioritaskan
                              pertimbangan peningkatan pendapatan negara baik di sektor energi maupun sektor
                              industri. Selain itu, Komisi VII mendesak Menteri ESDM untuk segera merealisasikan
                              peta jalan transisi energi menuju netral karbon dengan memprioritaskan pembangunan
                              baru dan penyelesaian pembangkit listrik energi terbarukan serta mempercepat phasing
                              out pembangkit listrik fosil, sekaligus meningkatkan penggunaan teknologi mutakhir
                              yang terjangkau dalam pembangunan energi terbarukan.


                              Dalam rapat kerjanya, Komisi VIII membahas pelaksanaan penyelenggaraan haji di
                              masa pandemi Covid-19, mendukung diplomasi secara formal maupun nonformal
                              untuk memperoleh kepastian penyelenggaraan ibadah haji dan alokasi kuota bagi
                              jemaah haji Indonesia, meminta Menteri Agama untuk mempersiapkan kebijakan
                              penyelenggaraan ibadah umrah yang lebih berpihak pada kepentingan calon
                              jemaah, serta mendukung Menteri Agama untuk mengoptimalkan diplomasi
                              dengan Pemerintah Arab Saudi, khususnya agar segera dilakukan Memorandum
                              of Understanding (MoU) antara Pemerintah Arab Saudi dengan Pemerintah RI pada
                              persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443 H/2022 M. Pada rapat kerja
                              selanjutnya, Komisi VIII membahas usulan tambahan anggaran operasional haji
                              regular dan khusus pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443 H/2022 M dan
                              meminta Menteri Agama untuk menyampaikan surat resmi dari pemerintah Arab
                              Saudi terkait tambahan anggaran masyair. Komisi VIII juga menyetujui usulan Menteri
                              Agama mengenai tambahan anggaran operasional haji regular dan menyepakati tidak
                              ada pembebanan terhadap calon jemaah haji atas tambahan biaya yang disepakati.
                              Selain itu, Komisi VIII meminta Menteri Agama dan/atau Kepala BPIH supaya bisa
                              mengantisipasi kemungkinan perubahan kebijakan dan biaya dari faktor eksternal,
                              di tahun-tahun mendatang, mengalokasikan pembiayaan pelayanan umum Haji
                              Khusus yang bersumber dari APBN, serta meningkatkan sosialisasi dan komunikasi
                              public mengenai kebijakan tambahan biaya penyelenggaraan haji.


             104 | Kinerja Pengawasan                                                                                                                                                Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2021--2022 | 105
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110