Page 122 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2022
P. 122

2.   Pemerintah perlu melibatkan seluruh K/L serta pemerintah daerah, serta
                                 mendorong peran serta sektor swasta dan masyarakat di tingkat tapak,
                                 dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
                            3.   Perlu dibuat aturan khusus mengenai kewajiban pengamanan areal atas
                                 kejadian kebakaran lahan oleh pemilik perizinan perkebunan (minimal radius
                                 3 km). Selanjutnya Panja merekomendasikan adanya dukungan alokasi
                                 anggaran untuk kegiatan pengendalian kebakaran lahan pada Kementerian
                                 Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan.
                            4.   Lokasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan sebagian besar berada di wilayah
                                 kabupaten. Panja merekomendasikan dibuatnya aturan khusus mengenai
                                 pembagian kewenangan dan tanggung jawab serta alokasi anggaran untuk
                                 kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di tingkat provinsi dan
                                 kabupaten/kota.
                            5.   Adanya dukungan sumber-sumber dana alternatif untuk kegiatan pengendalian
                                 kebakaran hutan dan lahan, antara lain dari Penerimaan Negara Bukan Pajak
                                 (PNBP), Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DR) dan Penambahan Menu Dana
                                 Alokasi Khusus (DAK) untuk kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan
                                 lahan serta kegiatan penanggulangan kebakaran hutan.
                            6.   Penyediaan sarana dan prasarana pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada
                                 Unit Pelaksana Teknis di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
                            7.   Peningkatan status Manggala Agni yang sudah lama mengabdi untuk diangkat
                                 menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara).
                            8.   Adanya transparansi informasi mengenai kejahatan kebakaran hutan dan
                                 lahan serta percepatan pelaksanaan eksekusi pemberian sanksi pidana/
                                 hukuman dan pembayaran denda sesuai peraturan perundang-undangan
                                 yang berlaku, atas seluruh kasus tindak kejahatan kebakaran hutan dan lahan,
                                 terutama yang sudah dalam proses inkrah.
                            9.   Tidak membentuk kembali panja terkait kebakaran hutan dan lahan, mengingat
                                 dalam beberapa tahun terakhir jumlah serta luas kejadian kebakaran hutan
                                 dan lahan menunjukkan angka yang semakin rendah (menurun).


                        h.  Panja Penggunaan, Pelepasan, dan Perusakan Kawasan Hutan
                            Panja Penggunaan, Pelepasan, dan Perusakan Kawasan Hutan Komisi IV DPR
                            yang dibentuk pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020--2021 bertujuan
                            mendapatkan informasi atas pelaksanaan penggunaan dan pelepasan kawasan
                            hutan pasca diundangkannya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
                            terkait beberapa hal  berikut:
                            1.   Permasalahan penggunaan, pelepasan, dan perusakan kawasan hutan serta
                                 konflik tenurial.
                            2.   Pelaksanaan persetujuan permohonan penggunaan dan pelepasan kawasan
                                 hutan, termasuk tukar menukar kawasan hutan.


 120 | Kinerja Pengawasan                                      Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2021--2022 | 121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127