Page 15 - BUKU RINGKASAN KINERJA DPR RI
P. 15

kinerja legislasi  DPR dapat  lebih  mudah  tercapai.  Hasilnya,  diputuskan  mengubah
                  jumlah  RUU  yang ada dalam daftar Prolegnas  Prioritas Tahun 2020  menjadi 37
                  (tiga puluh tujuh) RUU. Secara singkat, pada tahun pertama ini DPR telah selesai
                  membahas dan menyetujui 6 (enam) RUU, yang sedang dalam Tahap Pembicaraan
                  Tingkat I berjumlah 10 (sepuluh) RUU, dan yang sedang dalam tahap penyusunan
                  berjumlah 19 (sembilan belas) RUU.
                        Untuk fungsi anggaran, DPR mendukung dan menyetujui berbagai rencana
                  Pemerintah  untuk  melakukan refocusing  dan  realokasi sejumlah  anggaran dalam
                  APBN Tahun Anggaran 2020 untuk penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya
                  terhadap  sosial  dan  perekonomian, seperti dengan  adanya berbagai bantuan
                  sosial secara langsung kepada masyarakat yang terdampak dan beberapa stimulus
                  kebijakan fiskal  untuk  stabilisasi  perekonomian.  Sebagai  payung hukum  dalam
                  melakukan refocusing dan realokasi anggaran dalam APBN Tahun Anggaran 2020,
                  DPR juga telah melaksanakan pembahasan  dan  persetujuan Perppu Nomor 1
                  Tahun  2020  tentang Kebijakan Keuangan Negara  dan Stabilitas Sistem Keuangan
                  untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam
                  rangka  Menghadapi  Ancaman yang Membahayakan Perekonomian  Nasional  dan/
                  atau Stabilitas  Sistem  Keuangan menjadi  UU. Selanjutnya,  DPR telah  melakukan
                  Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021 dan Pembahasan Rencana
                  Kerja Pemerintah Tahun 2021.
                        Sebagai  bentuk pelaksanaan  fungsi  pengawasan, DPR melakukan
                  pengawasan terhadap  pelaksanaan  undang-undang,  APBN,  dan  kebijakan
                  Pemerintah. Dalam  pelaksanaan  fungsi  pengawasan, DPR membentuk 9 Tim
                  Pemantau atau Pengawas, 32 Panja Pengawasan, dan memberikan pertimbangan
                  atau  persetujuan  pengangkatan pejabat  publik,  dan  hal-hal  lain  yang merupakan
                  kewenangan DPR. Pelaksanaan fungsi pengawasan dilaksanakan dalam bentuk rapat
                  kerja, rapat dengar pendapat, rapat dengar pendapat umum, dan kunjungan kerja.
                  Dengan adanya pandemi Covid-19 sebagian besar kegiatan fungsi pengawasan DPR
                  dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
                        Pelaksanaan peran diplomasi  untuk  mendukung  pelaksanaan  politik  luar
                  negeri  pemerintah dilakukan  oleh DPR  melalui  partisipasinya dalam sidang  fora
                  antarparlemen,  termasuk  melalui  kegiatan  diplomasi  parlemen  secara  bilateral.
                  Yang menarik adalah  pada  masa pandemi  Covid-19  ini  tidak menyurutkan DPR
                  untuk melakukan peran diplomasi. Peran diplomasi tersebut dilakukan DPR secara
                  virtual  dengan  menghadiri  seminar  atau  pertemuan internasional  secara  daring
                  (online) untuk merespons berbagai isu yang menjadi perhatian bersama masyarakat
                  internasional.
                        Dalam rangka  penguatan  kelembagaan,  pada tahun  pertama  ini,  DPR
                  juga  terus  berupaya  meningkatkan kinerjanya melalui  dukungan  kebijakan
                  kerumahtanggaan  dan  anggaran agar  tugas dan  fungsi  DPR dapat  dilaksanakan
                  dengan  baik.  DPR juga melanjutkan  agenda implementasi  reformasi  yang sudah
                  digagas oleh DPR periode 2014-2019 dan mendorong agar agenda open parliament
                  (keterbukaan  parlemen) dapat terus disempurnakan.  DPR berusaha  menjaga
                  marwah  kehormatan  lembaga dengan menegakkan  kode etik. Upaya  penguatan
                  kelembagaan ini diharapkan dapat meningkatkan citra baik DPR di masyarakat.
                        Sangat  disadari bahwa  kinerja DPR Tahun  Sidang  2019–2020 mendapat
                  tantangan yang luar biasa dengan adanya pandemi Covid-19. Namun, hal tersebut
                  membuat DPR berupaya untuk  beradaptasi  dalam  situasi  kenormalan  baru  (new
                  normal)  yang  ditunjukkan  dengan pelaksanaan  fungsi  dan peran DPR baik secara
                  fisik  dalam protokol  kesehatan maupun  secara  virtual.  Dalam Laporan  Kinerja



               2                LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2019-2020
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20