Page 18 - BUKU RINGKASAN KINERJA DPR RI
P. 18

(dua) RUU sebagai pengganti RUU lama yang sudah masuk Prolegnas Prioritas Tahun
                  2020 (Lampiran 1).
                        Sebagai penunjang dari tugas legislasi, DPR menetapkan Peraturan DPR
                  Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib yang ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR
                  tanggal 5 Mei 2020 dan Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pembentukan
                  Undang-Undang.  Secara  umum, capaian kinerja  fungsi  legislasi  DPR  Tahun  Sidang
                  2019-2020 sangat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 sehingga kegiatan yang biasa
                  dilakukan dalam rangka pelaksanaan fungsi legislasi DPR, tidak dapat dilakukan
                  secara maksimal. Kendala lainnya adalah kurangnya sinergitas antarlembaga,
                  khususnya antara DPR dan Pemerintah.
                        Secara lengkap, kinerja fungsi legislasi DPR Periode 2019-2024 pada Tahun
                  Sidang 2019-2020 dapat digambarkan sebagai berikut:
                  1.  RUU yang sedang dalam Tahap Penyusunan berjumlah 19 (sembilan belas) RUU
                      yang terdiri atas:
                      a.  11  (sebelas) RUU  dalam  proses penyusunan  pada  Anggota dan  Alat
                          Kelengkapan DPR;
                      b.  2 (dua) RUU dalam proses harmonisasi di Badan Legislasi; dan
                      c.  6 (enam) RUU  akan memasuki Tahap  Pembicaraan Tingkat  I (Menunggu
                          Surpres);
                  2.  RUU yang sedang dalam Tahap Pembicaraan Tingkat I berjumlah 10 (sepuluh)
                      RUU; dan
                  3.  RUU yang sudah selesai dibahas oleh AKD dan disetujui dalam Rapat Paripurna
                      DPR menjadi UU berjumlah 6 (enam) RUU.

                        Berikut materi muatan RUU yang telah selesai dibahas dan disetujui DPR
                  bersama Pemerintah menjadi UU:

                  1.  RUU tentang Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif
                      Indonesia–Australia   (Indonesia-Australia  Comprehensive  Economic
                      Partnership Agreement).
                           RUU  ini disetujui  bersama  oleh DPR  dan Pemerintah  dalam  Rapat
                     Paripurna  DPR pada  tanggal  6 Februari  2020 dan  telah  diundangkan  menjadi
                     UU  Nomor 1 Tahun  2020. Materi muatan  dalam  Pengesahan Persetujuan
                     Kemitraan  Ekonomi  Komprehensif Indonesia–Australia  (Indonesia-Australia
                     Comprehensive Economic  Partnership  Agreement), antara lain  pada  tanggal
                     31 Agustus 2018  Indonesia-Australia  mengeluarkan  pernyataan bersama
                     yang menandakan  selesainya  secara substansial  proses  perundingan  dan
                     pada  tanggal 4 Maret  2019 Persetujuan Indonesia-Australia  Comprehensive
                     Economic  Partnership Agreement ditandatangani  oleh  Menteri Perdagangan
                     Republik  Indonesia dan  Menteri Perdagangan,  Pariwisata dan  Penanaman
                     Modal  Australia di Jakarta,  Indonesia.  Persetujuan  Indonesia-Australia
                     Comprehensive Economic  Partnership Agreement  terdiri atas pembukaan, 21
                     (dua puluh satu) bab (termasuk 15 (lima belas) Iampiran, dan 2 (dua) apendiks),
                     2 (dua) Memorandum Saling  Pengertian,  dan  5 (lima)  Side  Letter. Ruang
                     lingkup  Persetujuan  Indonesia-Australia  Comprehensive Economic  Partnership
                     Agreement  antara lain  perdagangan  barang, perdagangan jasa, penanaman
                     modal, dan kerja sama ekonomi.






               6                LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2019-2020
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23