Page 152 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 152

DEBAT MENGEMUKA
                               PADA PERUBAHAN KETIGA




            (F-PG),   Andi Mattalatta (F-PG),   Yusuf Muhammad (F-KB),
                                                                    44
                                          43
                  42
            42  …Saudara Ketua dan Ibu-ibu dan Bapak-bapak Tim Ahli serta teman-teman anggota Panitia
               Ad Hoc I yang kami hormati…
               Kemudian yang bidang ekonomi saya kira tadi dari laporan yang ada, pembicaraan-
               pembicaraannya sangat mendasar sekali dan memang itu perlu tapi ada yang barangkali
               dilupakan walaupun sudah disinggung oleh Pak Dibyo, mengenai masalah posisi BI yang saya
               kira juga di dalam Undang-undang Dasar kita perlu jelas pengaturannya dan bagaimana
               fungsinya saya kira juga perlu dilihat oleh Tim.
               Hal kedua, yang ingin kami sampaikan adalah apa sih output yang kami harapkan dari Tim
               Ahli ini? Kalau menurut kami kalau analisis-analisis yang semacam ini, itu kita telah pernah
               melakukan berbagai seminar yang dihadiri oleh lebih banyak para ahli karena itu kami
               barangkali boleh berharap bahwa masukan yang disampaikan kepada Panitia Ad Hoc I ini
               sudah mendekati kepada rumusan yang di usulkan dan salah satu bahan yang hendaknya bisa
               digunakan terlepas dari keinginan bahwa apakah ini merupakan semacam perubahan melalui
               teknik adendum atau perubahan membuat Undang-undang baru lepaskan perdebatan itu
               tetapi yang terpenting adalah UUD 1945 kita lakukan perubahan, kita lakukan penyempurnaan.
               Maka saya kira kita mengharapkan rumusan yang sudah berbunyi, jadi rumusan yang sudah
               berbunyi sebagai bagian dari alternatif rumusan yang sudah pernah kami adakan berdasarkan
               lampiran TAP No. IX/MPR/2000 itu.
            43  …Hal yang menindaklanjuti apresiasi kami sebenarnya yang kami harapkan Pak, bukan alternatif
               yang berdiri sendiri. Tetapi seperti yang dikatakan Saudara Slamet, kita ingin menyusun sebuah
               konstitusi dalam sebuah sistem, di mana sub-sub sistemnya, sistem sosialnya, sistem sub
               sistem ekonominya, sub sistem politik dan hukumnya itu, saling bersahabat dan bersinergi
               satu sama lain. Jangan sampai sistem politiknya tertutup, sistem ekonominya liberal, sistem
               sosialnya feodal.
               Kerangka pikiran akademik itulah yang kami harapkan dari Bapak. Dan memang ini pekerjaan
               orang-orang yang berpikir. Karena itu, barangkali pada pertemuan berikutnya dengan
               permohonan yang sangat, kalau memang bisa alternatif itu dalam alternatif rumusan Pak.
               Rumusan bukan hanya politiknya, tapi satu kerangka. Rumusan 1, terlihat di situ. Ekonominya
               begini, hukumnya begini, politiknya begini. Rumusan kedua, ekonominya begini, politiknya
               begini, hukumnya begini. Rumusan ketiga, keempat dan seterusnya. Sehingga, buat kami,
               Tim Ahli kan untuk mempermudah Pak. Buat kami lebih mudah, lebih memahami apa yang
               selama ini dikritik oleh masyarakat. Masyarakat mengkritik kami bahwa kami melakukan
               amandemen tanpa melihat kepala dan ekor. Kepalanya ke kanan, perutnya ke atas, ekornya
               bawah. Sehingga tidak bersistem. Dan itu yang pertama kami minta, berilah kami sebuah
               alternatif sekian banyak dalam bentuk sistem.
            44  …Yang ingin saya sampaikan sebagai keresahan dahulu sudah saya sampaikan bahwa
               kehadiran Tim Ahli ini untuk memperkental nuansa sopisthicated dari pemikiran bahwa
               pemikiran kita ini dan saya mengharapkan seperti yang mungkin tadi yang sudah dikemukakan
               bahwa apapun yang menjadi alternatif itu akan saling berangkai dan alternatif itu yang
               paling cocok dengan kesepakatan kita terhadap negara dan bangsa…Harapan yang kedua
               berkaitan dengan itu mungkin akan terjadi perbedaan-perbedaan pendapat di antara Tim
               Ahli dengan Tim Ahli mungkin juga dengan kami-kami yang ada di Anggota PAH-I ini. Saya
               kira pada akhirnya kita akan saling menghormati karena memang di dalam sistem keilmuan
               mana pun itu teori mazhab-mazhab itu kan selalu ada, sehingga kalaupun nanti akan terjadi
               perbedaan-perbedaan pendapat atau perbedaan pilihan alternatif maka itu bagian yang sah
               dari proses yang akan kita bangun untuk kepentingan penyusunan ini selama mazhabnya
               jelas, tidak apa-apa kalau di fiqih sudah tahu kita, kalau di sosial ekonomi dan sebagainya


                                       91
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157