Page 223 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 223

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  tidak hanya termasuk di dalam Pasal-Pasal yang
                  selama ini kita lihat secara langsung berkaitan
                  dengan bidang ekonomi, tapi juga Pasal-Pasal lain
                  yang baik secara tidak langsung ataupun langsung
                  terkait itu dalam amandemen yang sekarang ini kita
                  usulkan, beberapa perubahannya.
                        Dalam hal ini pertama, adalah Pasal 11. Pasal
                  11, Bapak-bapak dan Ibu-ibu dapat melihat di sana
                  bahwa Pasal 11 yang lama berbunyi begini di dalam
                  UUD 1945, dan MPR sendiri belum pernah melakukan
                  amandemen  terhadap  Pasal  11  ini,  yang  dikatakan
                  bahwa presiden dengan persetujuan Dewan
                  Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat
                  perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.
                        Kita merasa bahwa  Pasal tersebut tentu
                  saja masih relevan dan cukup, meskipun tidak bisa
                  mengakomodasi perkembangan yang ada terkait
                  di dalamnya adalah perkembangan-perkembangan
                  terutama di bidang ekonomi. Namun demikian, kita
                  juga melihat dan tidak ingin menutup kemungkinan
                  adanya pernjanjian-perjanjian non ekonomi yang
                  membawa dampak yang besar bagi masyarakat atau
                  kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Karena
                  kita harus menjaga kepentingan nasional ekonomi
                  Indonesia dan juga kepentingan Indonesia secara
                  keseluruhan.
                        Dan oleh karena itu kita memberanikan
                  diri, mengajukan amandemen atau dalam hal ini
                  adalah tambahan ayat ke-2 yang menyatakan
                  bahwa “pemerintah dalam membuat perjanjian
                  internasional,  yang  menimbulkan  akibat yang



                                       162
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228