Page 228 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 228

DEBAT MENGEMUKA
                               PADA PERUBAHAN KETIGA



                  sendiri terjebak dalam suatu permasalahan yang
                  berat hanya karena APBN yang belum disetujui
                  mengharuskan dia harus manggunakan APBN tahun
                  yang lalu.
                        Dan oleh karena itu, kita mengusulkan hal itu
                  dengan memberikan fleksibilitas agar supaya yang
                  sudah disetujui bisa dilaksanakan oleh pemerintah,
                  meskipun pengaturan pelaksanaannya nanti, ruang
                  pelaksanaan program proyeknya itu seberapa jauh
                  masih bisa diatur menggunakan undang-undang.
                        Sedangkan pembahasan untuk bagian APBN
                  yang belum disetujui dapat dilakukan lebih lanjut.
                  Jadi yang sudah disetujui bisa dijalankan, pengaturan
                  di dalam undang-undang, tapi yang belum disetujui
                  tetap masih bisa dilanjutkan di dalam pembahasan
                  dengan DPR.
                        Kemudian, ayat (4): “Segala pajak dan pungutan
                  lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara
                  diatur dengan undang-undang”.
                        Kemudian ada tambahan Pasal 23A yang kita
                  rumuskan, yaitu ayat (1) adalah “Negara Republik
                  Indonesia memiliki sebuah Bank Sentral yang
                  susunan dan kedudukan fungsinya diatur oleh
                  undang-undang”.
                        Kemudian ayat (2): “Mata uang Republik
                  Indonesia ditetapkan dengan undang-undang”.
                        Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian.
                        Seperti kita sadari bahwa Undang Undang
                  Dasar diharapkan, paling tidak batang tubuhnya,
                  Pasal-Pasalnya  ataupun  ayat-ayatnya  itu  bisa




                                       167
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233