Page 231 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 231

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945


                        Ayat (4): “Pemeriksaan keuangan atas Badan
                  Pemeriksa Keuangan dilakukan oleh kantor akuntan
                  publik yang ditunjuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
                  dan hasilnya dilaporkan pada Dewan Perwakilan
                  Rakyat”.
                        Ayat (5): “Ketentuan lebih lanjut mengenai
                  pemeriksaan keuangan negara diatur oleh undang-
                  undang”.
                        Jadi, di sini termasuk di dalamnya pemeriksaan
                  terhadap  Bank  Indonesia,  dan  lembaga-lembaga
                  lainnya, karena kalau kita memasukan nanti akan
                  menjadi sangat kompleks, sehingga itu bisa diatur
                  lebih lanjut atau masuk ke dalam undang-undang
                  Bank Sentral.
                        Kemudian Bab XIV mengenai Sistem Ekonomi
                  Pasar Sosial, Pasal 33. Kita mengajukan 3 ayat. Ada
                  perubahan dari yang lama di dalam Undang-Undang
                  Dasar 1945, namun juga kita tidak sama dengan draft
                  proposal yang dibuat oleh PAH-I di dalam Tap MPR
                  Nomor IX/MPR tahun 2000.
                        Ayat (1): “Perekonomian disusun dan diatur
                  sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
                  kemanusiaan, moralitas sosial, [ini tadi tambahan
                  Pak Didik] keadilan, manfaat dan berkelanjutan serta
                  perlindungan konsumen dan pemihakan pada usaha
                  kecil dan menengah serta demokrasi ekonomi melalui
                  sistem pasar yang berdaya saing efisien, terbuka dan
                  persaingan sehat untuk mewujudkan sebesar-besar
                  kemakmuran dan kesejahteraan rakyat”.
                        Kemudian ayat (2), kita mengadopsi usulan
                  dari Bapak Hasyim Djalal dan juga Ibu Maria dari



                                       170
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236