Page 219 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 219

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  ekonomi  dengan interfensi yang dilakukan  yang
                  tidak demokratis juga telah membawa distorsi
                  yang sedemikian hebatnya  dan dalam bentuk
                  ketidakadilan sosial yang luar biasa.
                        Tetapi,  tetap  kita  mempunyai    suatu
                  semangat, keinginan untuk berpegang teguh kepada
                  apa yang kita inginkan sebagai sebuah ekonomi
                  yang  berkeadilan  sosial,  ekonomi  kerakyatan,
                  sebagaimana yang diharapkan pada waktu kita
                  merdeka dulu dan juga kemudian diterangkan nilai-
                  nilainya di dalam Pembukaan Undang Undang Dasar
                  1945.
                        Atas dasar itulah, maka fraksi-fraksi yang ada
                  di MPR boleh dikatakan mempunyai kesepakatan
                  tentang suatu usulan perubahan sebagaimana
                  tercantum di dalam lampiran Tap MPR No. IX/
                  MPR/2000 tersebut. Suatu usaha untuk di satu
                  pihak untuk tetap memelihara semangat daripada
                  kemerdekaan  kita,  Pembukaan  Undang  Undang
                  Dasar  1945.  Di  lain  pihak  ingin  supaya  nilai-nilai
                  efisiensi  sustainability, dan sebagainya itu bisa
                  memberikan dinamik dan kehidupan pertumbuhan
                  kepada semangat itu.
                        Tetapi, kami berpendapat bahwa usulan-
                  usulan itu harus diuji dan harus dibicarakan dengan
                  hati yang lapang, apakah pemikiran-pemikiran itu
                  cocok atau justru menyebabkan apa yang diharapkan
                  di dalam semangat kemerdekaan itu menjadi malah
                  menjauh. Dalam rangka itu pula teman-teman
                  sudah mengajukan berbagai pertanyaan kepada Tim
                  Ahli mengenai pikiran-pikiran yang disampaikan.



                                       158
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224