Page 418 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 418
PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
PASAL 33 DIPUTUSKAN
…
Saya maksudkan ayat (4) itu maksudnya
masih baik, supaya komplit, supaya lengkap.
Namun, dalam perumusan seperti ini menimbulkan
semacam kontradiksi dan inkonsistensi dan bahkan
mungkin menimbulkan penafsiran yang tidak jelas.
Saya tidak akan berpanjang-panjang, nanti
menjadi periodikal. Misalnya saja, satu saja contoh
efisiensi. Effisiensi ini dalam scope apa? Sebab
kalau hanya effisiensi saja, ekonomi dikejar dengan
efisiensi akan terjadi struktur proses produksi yang
sangat berubah menjadi kapital intensif dan akan
sama sekali membiarkan terjadinya pengangguran.
Jadi, mengejar efisiensi bisa berarti merubah
struktur produksi menjadi kapital intensif dan
mengabaikan labour intensive atau padat karya.
Dengan demikian, orang akan mempunyai
alasan untuk memberhentikan buruh, mengurangi
penggunaan buruh demi effisiensi dan ini juga
bisa bertentangan dengan maksud kemandirian.
Demi kemandirian, maka justru kadang-kadang
kita harus mengorbankan efisiensi jangka pendek
demi kemandirian kita tidak mengimpor paha ayam,
demi kemandirian kita tidak mengimpor beras
murah yang efisien menurut ekonom-ekonom.
Dengan kata lain, harus ada perkataan efisiensi
yang berkemandirian, efisiensi yang berkeadilan,
dan selanjutnya, dan selanjutnya. Yang singkat kata
dengan pembicara yang paling pertama tadi fraksi
apa saya lupa tadi, maka tetap perlu dirumuskan
kembali oleh Tim Perumus, dan saya menyediakan
357

