Page 192 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 192

Pelaksanaan  otonomi  kepegawaian  pada unsur penunjang  DPR  RI  harus  dimaknai
                  bahwa  DPR  RI  diberikan  kebebasan  untuk  menerapkan  manajemen  kepegawaian
                  yang berbeda dengan manajemen kepegawaian (ASN) di pemerintah (eksekutif),
                  misalnya  yang paling sederhana adalah kebutuhan pegawai (perencanaan pegawai)
                  tidak dikontrol oleh pemerintah. Begitu juga dalam menentukan evaluasi jabatan
                  Setjen DPR RI dapat mengembangkan metode sendiri yang cocok dengan karakteristik
                  jabatan yang ada di Setjen DPR RI.

                  Perbaikan dalam tata kelola anggaran telah memunculkan wacana otonomi anggaran.
                  Hal ini muncul ketika DPR RI di satu sisi dituntut untuk meningkatkan kinerjanya, tetapi
                  di sisi lain anggaran terbatas dan dikontrol eksekutif. Pemikiran-pemikiran terhadap
                  perlunya otonomi anggaran bagi parlemen sudah menjadi perhatian publik, terutama
                  di kalangan penggerak penguatan parlemen. Umumnya berpendapat bahwa otonomi
                  anggaran di DPR RI akan memungkinkan lembaga ini bekerja secara efektif karena
                  DPR RI memiliki otoritas sendiri untuk mengelola dan mengalokasi anggarannya.


                  Meskipun kebutuhan anggaran DPR RI tidak sepenuhnya dapat dipenuhi oleh
                  Pemerintah, namun DPR RI tetap berupaya untuk memperlihatkan kinerja pelaksanaan
                  anggarannya agar tetap lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan realisasi anggaran
                  DPR RI mencapai 98,80% dari DIPA Tahun 2022. Optimalisasi terhadap pelaksanaan
                  kegiatan dan anggaran ini merupakan prioritas bagi DPR RI.

                  Usaha menuju penguatan DPR RI tidak boleh berhenti hanya pada kerangka berpikir
                  bahwa Amandemen UUD RI Tahun 1945 telah memberikan DPR RI mandat dan peran
                  yang lebih besar dalam konteks pembentukan undang-undang semata tetapi harus
                  didukung pula dengan ketersediaan anggaran  yang memadai. Selain itu, adanya
                  dorongan agar lembaga  parlemen mandiri  dari  segi  penganggaran  wajib  diikuti
                  dengan desain tata kelola anggaran yang transparan dan akuntabel


                  B. Menjaga Kehormatan dan Martabat DPR RI

                  Dalam rangka menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR
                  sebagai lembaga perwakilan rakyat, MKD DPR RI melakukan serangkaian kegiatan
                  sosialisasi, salah satunya adalah melalui seminar nasional. Seminar Nasional tentang
                  Mengelola Hak Imunitas  Wakil Rakyat diselenggarakan dengan melibatkan Badan
                  Kehormatan DPRD Provinsi, Badan Kehormatan Kabupaten/Kota, dan Pimpinan
                  DPRD Provinsi di Indonesia sebagai representasi lembaga legislatif yang menegakkan
                  kode etik di setiap parlemen provinsi masing-masing. Adapun tujuan seminar ini, yaitu
                  untuk meningkatkan pemahaman tentang hak imunitas wakil rakyat, meningkatkan
                  kesadaran tentang peran dan fungsi kelembagaan, mensinergikan penegakan hukum
                  dan etika kelembagaan DPR dan DPRD.


            190     Penguatan Kelembagaan
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197