Page 56 - BUKU KINERJA DPR RI
P. 56

RINGKASAN LAPORAN KINERJA
                   DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
                   REPUBLIK INDONESIA
                   TAHUN SIDANG 2020-2021
                   14 Agustus 2020 - 15 Agustus 2021


                     No.           Uraian            KEM-PPKF       Kesepakatan
                                                      (% PDB)
                                                                     (% PDB)
                     2.   Belanja Negara            14,69 – 15,30  14,69 – 15,30
                          a.  Belanja Pemerintah Pusat   10,38 – 10,97  10,38 – 10,97
                          b.  Transfer ke Daerah dan
                            Dana Desa                4,30 – 4,32    4,30 – 4,32
                     3.   Keseimbangan Primer       (2,31) – (2,65)  (2,31) – (2,65)
                     4.   Surplus/(Defisit)         (4,51) – (4,85)  (4,51) – (4,85)
                     5.   Pembiayaan                 4,51 – 4,85    4,51 – 4,85
                          a. SBN Neto                4,81 – 5,80    4,81 – 5,80

                          b. Investasi              (0,30) – (0,95)  (0,30) – (0,95)
                          c. Rasio Utang (perkiraan   43,76 – 44,28  43,76 – 44,28
                          akhir tahun)

                   Sumber: Badan Anggaran DPR RI

                      4.  Pembahasan Laporan Realisasi Semester I-APBN  Tahun
                         Anggaran 2021 dan Prognosis Semester II
                         Dalam pembahasan Laporan Realisasi Semester I APBN Tahun
                   2021 dengan Pemerintah, DPR melalui Badan Anggaran memberikan
                   catatan-catatan yakni: Pemerintah harus membuat beberapa skenario
                   hingga skenario paling buruk (worst case scenario) dalam penanganan
                   Covid-19  yang memiliki dampak luas terhadap sektor kesehatan,
                   ekonomi dan sosial, sehingga memerlukan dukungan pembiayaan yang
                   besar (penerbitan surat berharga negara);  Pemerintah memiliki ruang
                   yang cukup besar untuk menggunakan Sisa  Anggaran Lebih (SAL)
                   Tahun Anggaran 2020 lalu, selama masih diperlukan untuk penanganan
                   Covid-19  dan  Pemulihan  Ekonomi  Nasional (PEN);  Pemerintah perlu
                   membuat proses perencanaan pelaksaan dan monitoring anggaran
                   daerah yang terintegrasi dalam sistim IT yang bisa dikontrol langsung
                   oleh  Pemerintah  pusat.  Tujuannya  agar  efektifikasi,  efisiensi  dan



                                                 40
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61