Page 262 - HOPE HARMONY & HUMANITY
P. 262

HOPE
                                      Harmony & Humanity
                                 Merakit Harapan dalam Bingkai Harmoni dan Kemanusiaan


                           Dari kesimpulan sederhana di atas, DPR mencermati
                     pula munculnya problematika terkait periodisasi masa
                     jabatan personel penyelenggara Pemilu yang habis pada
                     April 2021 khususnya di tingkat daerah. Secara tidak
                     langsung, DPR harus menunggu kembali bergulirnya seleksi
                     yang berlangsung di setiap provinsi pada September 2022.
                     Termasuk hasil dari proses seleksi di tingkat Kabupaten/
                     Kota yang dilangsungkan hingga medio Agustus 2023. DPR
                     berharap, KPU RI sejak awal mampu memberikan garansi
                     bahwa proses seleksi berjenjang tidak mengganggu fase-
                     fase pembahasan di tingkat Komisi maupun Tim Kerja yang
                     telah ditunjuk.

                           KPU juga harus mampu merangkai mekanisme
                     rekrutmen secara singkat namun tidak menanggalkan
                     esensi keterbukaan, independensi dan transparansi.
                     Dengan demikian tidak membuka celah kesempatan bagi
                     siapapun untuk memasukan ’referensi’ golongan atau partai
                     tertentu yang secara jelas memiliki kepentingan politik
                     dalam merealisasikan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024.

                           Kecemasan dengan rentang waktu pengisian
                     personel ini tentu saja tidak melunturkan semangat rekan-
                     rekan di DPR untuk membahas tema RUU Pemilu yang sejak
                     awal diinisiasi. Meskipun pada awal 2021 justru ditarik dari
                     agenda Prolegnas Prioritas. Semangatnya tidak lain untuk
                     meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu 2024 yang
                     lebih cepat, tepat, adil dan transparan sebagai bentuk
                     legacy dari penyelenggaran Pemilu pasca reformasi.

                           Di sisi lain dengan tertundanya pembahasan RUU
                     Pemilu telah berdampak pada gagalnya penyelenggaraan




                                             248
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267