Page 266 - HOPE HARMONY & HUMANITY
P. 266

HOPE
                                      Harmony & Humanity
                                 Merakit Harapan dalam Bingkai Harmoni dan Kemanusiaan


                           Pesan lain yang selalu diingatkan DPR ke KPU dan
                     jajarannya bahwa produk Pemilu 2024 harus menghasilkan
                     kepemimpinan dan wakil rakyat yang bersih dari noda
                     kompetisi. Sehingga ke depan, mereka yang terpilih
                     benar-benar amanah, mampu mengemban tugas dan
                     kewajibannya sebagai representasi rakyat yang telah
                     memilih secara langsung dan demokratis.

                           Selimut kegelisahan akan hadirnya pemimpin atau
                     wakil rakyat yang mampu menggerakkan ekonomi dan
                     membangun kesejahteraan adalah keniscayan. Begitu pula
                     dengan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, kelak dari
                     tangannya lahir terobosan-terobosan apik yang mampu
                     menciptakan kesejahteraan, memberikan rasa adil, rasa
                     aman, dan kebanggaan sebagai bangsa yang berdaulat.

                           Produk politik yang telah rampung disemai harus
                     juga mampu mewakili harapan besar kaum pengusaha
                     UMKM hingga pengusaha besar. Tumbuhnya investasi baru
                     dengan penyebaran yang seimbang dapat memenuhi asas
                     keadilan. Karena pertumbuhan ekonomi daerah muaranya
                     berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

                           Rindangnya pohon beringin tidak terlepas dari akar
                     yang kuat, begitu pula sebuah negara, hadirnya demokrasi
                     harus pula menciptakan ruang  ekonomi yang lebih maju
                     dan sejahtera untuk rakyatnya. Tentu semua bisa  terwujud
                     jika dibarengi dengan kerja keras, gotong-royong dan
                     bangkit dari ketertinggalan.







                                             252
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271