Page 264 - HOPE HARMONY & HUMANITY
P. 264

HOPE
                                      Harmony & Humanity
                                 Merakit Harapan dalam Bingkai Harmoni dan Kemanusiaan


                           Garis besarnya, DPR memberikan apresiasi terhadap
                     pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang berlangsung di
                     270 daerah. Dengan jumlah pemilih lebih dari 100 juta
                     orang, ini tentu angka yang fantastis, terlebih persiapan
                     yang  dilakukan  KPU,  Bawaslu  dan  perangkat  kerja  di
                     pusat dan daerah berjalan kurang dari enam bulan (Juni-
                     Desember 2020).

                           Sementara jika kita bandingkan dengan Pilkada 2022
                     dan 2023 sebenarnya pemerintah memiliki waktu yang
                     cukup, persiapan lebih dari satu tahun. Lalu apa dampak
                     yang terjadi dengan penundaan tersebut? Kondisi ini
                     secara tidak langsung menghambat proses pergantian
                     kepemimpinan di tingkat provinsi maupun kabupaten/
                     kota.

                           Konsekuensinya, Kementerian Dalam Negeri
                     (Kemendagri) harus menyiapkan 272 penjabat (Pj) kepala
                     daerah pada 2022 dan 2023. Tentu kewajiban ini sejalan
                     dengan Pasal 201 poin 9 UU No. 10 Tahun 2016 tentang
                     Perubahan Kedua Atas UU No. 1 tahun 2015 tentang
                     Penetapan Perppu No. 1 tahun 2014 tentang Pemilihan
                     Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang Undang,
                     menyebutkan bahwa kekosongan jabatan Gubernur dan
                     Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali
                     Kota dan Wakil Wali Kota untuk sementara diemban oleh
                     penjabat (Pj) hingga ditetapkannya kepala daerah dalam
                     proses Pemilihan Serentak Nasional 2024.

                           Pada posisi ini, DPR RI kembali mengingatkan kepada
                     Kemendagri  untuk  memberikan  pemahaman  secara



                                             250
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269