Page 274 - HOPE HARMONY & HUMANITY
P. 274

HOPE
                                      Harmony & Humanity
                                 Merakit Harapan dalam Bingkai Harmoni dan Kemanusiaan


                           Lalu bagaimana jika diterapkan kepada pemegang
                     hak pilih lanjut usia. Belum lagi kebutuhan dan penguasaan
                     komputer atau laptop sebagai wahana menyampaikan
                     hak pilih. Tentu, ini butuh waktu dan adaptasi yang tidak
                     sebentar. Sebaliknya konsep e-voting terkesan bertele-tele
                     dibandingkan kita pergi ke TPS lalu memilih.

                           Selain Estonia, Swiss juga menerapkan hal yang
                     sama. Kenyataannya, penerapan e-voting gagal dilakukan.
                     Dalam pertemuan tanggal 26 Juni 2019, dewan federal
                     negara setempat memutuskan untuk sementara waktu
                     tidak menggunakan  e-voting pada pemilihan reguler
                     Konfederasi. Padahal, negara tersebut telah melakukan uji
                     coba e-voting selama lebih dari 15 tahun.

                           Proyek ’Vote électronique’ dengan 300 percobaan
                     itu ditolak Konfederasi dengan alasan ‘security before
                     speed’ (Selengkapnya lihat infografis). Serta muncul pula
                     ketidakpuasan dari masyarakat setempat.

                           Tanpa mengurangi ide dan gagasan yang ada, DPR
                     pesimistis pelaksanaan  e-voting dapat berjalan sesuai
                     dengan harapan, baik dalam kondisi normal maupun di
                     masa pandemi seperti saat ini. Hal ini karena luasnya
                     wilayah geografis Indonesia dan belum meratanya
                     ketersediaan jaringan internet, terutama di daerah-daerah
                     yang terpencil. Terlebih selama ini belum ada bukti fisik
                     dan fakta otentik yang menjadi panduan ditambah lagi
                     masih lemahnya literasi digital untuk masyarakat. Sehingga
                     e-voting rasanya sulit mendapatkan kepercayaan dari
                     masyarakat.




                                             260
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279