Page 273 - HOPE HARMONY & HUMANITY
P. 273
Dr. Fadli Zon, M.Sc
HAL PENTING YANG HARUS DILAKUKAN KORPOLKAM
DI TAHUN KE 3-5
Menyikapi adanya usulan terkait penggunaan
e-voting dalam Pilpres, Pemilu dan Pilkada Serentak
2024 dan sempat menjadi tema pembicaraan pada akhir
tahun 2019, menurut DPR bisa dilakukan namun dalam
pelaksanaannya akan menemukan tingkat kesulitan
yang cukup tinggi. Ini diukur dari pengalaman yang
pernah diujicobakan. Belum lagi pemuktahiran perangkat
teknologi. Dua tingkat kesulitan ini, akan kembali
dibenturkan dengan network connection di setiap daerah
yang belum merata. Maka perlu upaya ujicoba secara
simultan dan ini akan memakan waktu yang cukup lama
dan anggaran yang tidak sedikit.
Selama ini tidak ada koneksi yang memadupadankan
data pilih dan hasil di tingkat TPS dengan pendekatan
teknologi. Semua dilakukan secara manual dan ini
menjadi pangkal gugatan. Sementara beberapa negara
pun mengenyampingkan penerapan e-voting. Estonia
misalnya. Negara ini lebih dulu menerapkan e-voting sejak
tahun 2005 tetapi gagal melanjutkannya. Negara ini boleh
dibilang sebagai pelopor penyampaian hak pilih dengan
memanfaatkan koneksi internet.
Dalam praktiknya, ternyata tidak mudah. Ada
beberapa prosedur yang harus dilewati. Pemilih diwajibkan
mengunduh aplikasi yang ditetapkan pemerintah setempat.
Kemudian, dalam prosedur pendaftaran harus mengajukan
kartu identitas sebagai bahan verifikasi. Setelah tercatat
dalam data awal, pemilih mengisi surat suara digital yang
harus ditandatangani dan mengirimkannya lewat laptop
atau komputer yang tersedia.
259