Page 398 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 398

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  Undang-Undang (RUU) harus dibahas bersama dengan Presiden untuk
                                                  mendapatkan persetujuan bersama. Bahkan untuk RUU tertentu,
                                                  pembahasan dilakukan dengan mengikutsertakan Dewan Perwakilan
                                                  Daerah (DPD). Dengan demikian, kinerja fungsi legislasi memerlukan
           ...kinerja fungsi legislasi
                                                  sinergitas antarlembaga, khususnya antara DPR dan Presiden.
           memerlukan sinergitas                       Pelaksanaan fungsi legislasi merupakan kegiatan pembentukan

                      antarlembaga,               undang-undang yang di dalamnya terdapat rangkaian tahapan mulai
            khususnya antara DPR                  dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau
                                                  penetapan, dan pengundangan. Hal ini berarti kinerja fungsi legislasi
                       dan Presiden.
                                                  DPR perlu dimaknai secara lebih luas, yaitu bukan hanya dihitung secara
                                                  kuantitatif jumlah RUU yang telah disahkan menjadi undang-undang,
                                                  melainkan bagaimana DPR melaksanakan beberapa tahapan kegiatan
                                                  tersebut sampai dengan pengambilan keputusan di Rapat Paripurna.
                                                       Dalam setiap tahapan pelaksanaan fungsi legislasi, anggota DPR
                                                  telah mencurahkan semua gagasan, ide, dan pemikiran untuk kemudian
                                                  didiskusikan secara intens yang terkadang secara maraton hingga dini
                                                  hari. Pembahasan terhadap substansi RUU dilakukan secara seksama
                                                  dengan memperhatikan aspirasi rakyat agar menghasilkan kebijakan
                                                  yang berkeadilan dan bermanfaat bagi sebesar-besarnya kesejahteraan
                                                  dan kemakmuran rakyat.
                                                       Pada Tahun Sidang kedua, yang dimulai dari bulan Agustus
                                                  2015 sampai dengan bulan Agustus 2016, DPR telah menyelesaikan
                                                  pembahasan terhadap 16 (enam belas) RUU. Keenambelas RUU tersebut
                                                  adalah sebagai berikut:
                                                       a.    RUU tentang Penjamin
                                                       b.    RUU tentang Tabungan Perumahan Rakyat
                                                       c.    RUU tentang Perlindungan Pemberdayaan Nelayan,
                                                             Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam
                                                       d.    RUU tentang Penyandang Disabilitas
                                                       e.    RUU tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem
                                                             Keuangan
                                                       f.    Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
                                                             2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
                                                             Undang-Undang Nomro 1 Tahun 2014 tentan Pemilihan
                                                             Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang
                                                       g.    RUU tentang Pengampunan Pajak
                                                       h.    RUU tentang Paten 416

                                                  416   Lihat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Agustus 2016. Membangun Demokrasi Yang
                                                     Efektif Melalui Kerja Nyata Parlemen: Laporan Kinerja DPR (16 Agustus 2015 – 15 Agustus 2016)
                                                     Ringkasan. Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, hlm. 4-14




                                     dpr.go.id   396
   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403