Page 395 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 395

DPR RI 2014
                                                                                                  DPR RI 2014-2018:2018:
                                                                                                             -
                                                                                              DPR D
                                                                                             DPR Di Era Media Sosialsial
                                                                                                      a Media So
                                                                                                   i Er
                                                       Pada Tahun Sidang pertama, telah dipetakan berbagai tantangan
                                                  seperti: keterlambatan pengesahan Prolegnas; permasalahan pada tahap
                                                  penyusunan karena belum tersedianya Naskah Akademik; penyampaian
                                                  RUU dari pemerintah dan kesiapan dalam pembahasan bersama di
                                                  DPR RI; prioritas dan alokasi waktu rapat DPR RI yang belum terfokus
                                                  pada bidang legislasi; Baleg yang tidak lagi memiliki peran signifikan
                                                  dalam penyiapan RUU; dan belum terbentuknya Badan Keahlian
                                                  DPR RI (BKD) sebagai  supporting system.  Beberapa permasalahan
                                                  tersebut telah diupayakan untuk diperbaiki. BKD telah terbentuk dan
                                                  struktur organisasinya telah terisi, sehingga dukungannya di bidang
                                                  legislasi diharapkan dapat segera terwujud secara optimal agar dapat
                                                  meningkatkan kinerja DPR RI.
                                                       Hambatan lainnya, dalam pembahasan RUU di DPR RI sering
                                                  terjadi perbedaan pendapat terhadap substansi RUU, baik antar-
                                                  fraksi maupun antara fraksi atau DPR RI dengan Pemerintah, bahkan
                                                  antar-wakil pemerintah. Mengingat suatu RUU harus mendapatkan
                                                  persetujuan bersama, maka perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan
                                                  kesepakatan. Pengambilan keputusan melalui suara terbanyak, meskipun
                                                  dimungkinkan, namun merupakan pilihan akhir, karena sedapat mungkin
                                                  pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah mufakat, bukan
                                                  keputusan akibat diktator mayoritas dan tirani minoritas. Sehingga akan
                                                  selalu diupayakan untuk mencari jalan tengah atas perbedaan pendapat
                                                  tersebut. Proses ini juga memerlukan waktu, sehingga penyelesaian
                                                  RUU menjadi sedikit tertunda, namun itu semua agar kebijakan yang
                                                  dikeluarkan nantinya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.




                 dipilih. Ade Komarudin pada 11 Januari 2016   tersebut ternyata menghasilkan keputusan   Komaruddin juga tidak berlangsung lama.
                 menjadi Ketua DPR RI.             tersendiri  di  MK.  Menurut  MK  ternyata   Ia hanya memimpin hingga 30 November
                       Selamat masa kepemimpinan   penyadapan harus dilakukan oleh aparat   2016. Pendeknya masa kepeimpinan Ade
                 Ade Komarudin tersebut, Setya Novanto   penegak hukum sesuai dengan ketentuan   Komarudin tersebut terjadi karena ia
                 juga tetap berusaha melawan tuduhan   yang ada di UU ITE. Karenanya, rekaman   melakukan pelanggaran etika. Pada masa
                 keterlibatannya dalam kasus “Papa Minta   tersebut tidak bisa dijadikan alat bukti.   kekuasaannya, Ade Komarudin dituduh
                 Saham” lewat jalur Mahkamah Konstitusi.   Menanggapi hal tersebut, MKD kemudian   memindahkan sejumlah badan usaha milik
                 Terkait penyadapan atau perekaman yang   menggelar sidang pada 27 Desember 2016   negara (BUMN) yang mendapat penyertaan
                 menimpa dirinya, Setya Novanto mengajukan   dan memutuskan memulihkan harkat dan   modal negara (PMN) menjadi mitra kerja
                 uji materi UU ITE perihal barang bukti dalam   martabat serta nama baik Setya Novanto.   Komisi  XI.  Sebelumnya,  sejumlah  BUMN
                 penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan.   Berdasarkan putusan MK, MKD menganggap   yang memperoleh PMN tersebut merupakan
                 Rekaman pembicaraan dirinya dengan Riza   proses persidangan perkara tidak memenuhi   mitra kerja Komisi VI. Selain itu, ia juga
                 Chalid, Maroef  Sjamsoeddin  yang  oleh   syarat hukum untuk memberikan putusan   dituduh memperlambat proses pembahasan
                 Menteri ESDM Sudirman Said dijadikan   etik.                       Rancangan Undang-Undang Pertembakauan.
                 alat bukti untuk menangkap Setya Novanto   Di sisi lain, kepemimpinan Ade   Karena melakukan dua pelanggaran






                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   393
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400