Page 101 - MENCARI TITIK TEMU SALAFI, ASWAJA DAN WAHABI
P. 101

posisikan  sejarah  tersebut  sebagai  satu  pemikiran  dengan

           kedudukan yang sangat rendah.

               Kita posisikan apa yang diimani di atas apa yang dipercaya. Al-

           Quran menempati posisi tertinggi berada di atas Sunnah Nabi ﷺ. Al-

           Quran dan Sunnah Nabi kita imani sebagai sumber utama dalam

           Islam. Dibawahnya ada ungkapan sahabat Nabi ﷺ lalu turun sampai

           kepada ungkapan tabi’in. Keduanya berada di atas ungkapan para
           ulama  berikutnya,  dimulai  dari  ulama  tingkat  internasional  yang

           dikenal  pemikirannya  dan  karya-karyanya,  seperti  empat  imam

           madzhab hingga ulama yang saat disaksikan banyak berkorban demi

           umat.  Ketika  perbedaan  terjadi  antar  mereka  maka  sangat tepat
           untuk kita hormati namun tidak sampai kita imani. Karena ungkapan

           ulama  bukanlah  dalil  syar’i.  Jika  ungkapan  ulama  tidak  dapat

           diposisikan  sebagai  dalil  syar’i,  di  manakah  posisi  buku  sejarah?

           Ungkapan para tokoh ulama menempati posisi di atas buku sejarah
           secara  umum.  Karena  buku  sejarah  sangat  beragam  tergantung

           penulisnya. Banyak sejarawan dari berbagai agama yang menulis

           topik  yang  sama,  namun  terbukti  uraiannya  sarat  dengan

           kepentingan propaganda agama masing-masing.

               Apakah buku sejarah boleh kita abaikan? Tanpa buku sejarah

           umat Islam sudah memiliki pegangan yang pasti untuk mengetahui


                                          96
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106