Page 17 - MENCARI TITIK TEMU SALAFI, ASWAJA DAN WAHABI
P. 17

Aku hanyalah pengurus unta, sedangkan bagi rumah ibadah ada pemilik
           yang menjaganya, dan aku tidak punya kewenangan. Abrahah berakata:
           baiklah kalau begitu aku penuhi keinginanmu.

               Abdul  Muthalib  hanya  menyampaikan  keinginan  berkaitan

           dengan masalah unta, karena unta-unta yang dirampas itu adalah

           miliknya untuk kepentingan masyarakat luas yang biasa dia lakukan,

           sementara Ka’bah merupakan milik Allah. Maka, Allahlah yang akan
           melindunginya.


               Dia  menjawab  pertanyaan  Abrahah  dengan  santai.  Sikap  ini
           tampaknya  membuat  Abrahah  sempat  naik  pitam  dan  geram

           namun dia termenung dan diam kebingungan. Kata-kata dari Abdul

           Muthalib sangat bermakna penuh arti. Ada apakah di balik sikapnya

           yang santai itu?

               Akhirnya  Abrahah  mengembalikan  unta-unta  milik  Abdul

           Muthalib saat dia kembali ke Makkah.

               Setibanya  Abdul  Muthalib  di  Mekah,  dia  memperingatkan

           warga  kota  agar  masing-masing  berlindung  menyelamatkan  diri,

           meninggalkan  pusat  kota  Makkah,  berlindung  ke  bukit-bukit.

           Janganlah  mencoba  untuk  melakukan  perlawanan  menghadapi
           pasukan Abrahah yang sangat luar biasa itu. Sungguh jumlah dan

           kekuatan pasukannya mustahil dapat dilawan.




                                          12
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22