Page 19 - MENCARI TITIK TEMU SALAFI, ASWAJA DAN WAHABI
P. 19
Jika Engkau menghendaki maka itulah kesempurnaan-Mu yang
diharap.
Jumlah mereka begitu banyak datang dengan mengendarai gajah
untuk menghancurkan tempat semua hamba beribadah.
Sekiranya Engkau biarkan mereka menghancurkan Ka’bah, betapa
kesedihan menyelimuti hamba serta membuat masa depan hamba
tenggelam dalam kegelapan.
Sementara itu, pasukan Abrahah pun bergegas menuju
Makkah. Hentakan kaki gajah telah membuat bulu kuduk warga
Makkah merinding. Mereka berpikir, inilah hari akhir bagi Kota
Makkah. Ketika Abrahah mengeluarkan instruksi untuk menyerang,
tiba-tiba gajah-gajah melakukan mogok bersama, enggan
melangkahkan kaki. Mereka hanya terdiam dan enggan untuk
berjalan,...... bagaimana mungkin bisa menyerang.
Meski telah dicambuk sang majikan, gajah-gajah itu malah
berbalik arah dan enggan menuju Ka’bah. Gajah-gajah itu justru
hanya berputar-putar saja di lembah Muhassir, dekat Ka’bah.
Abrahah geram dan terus memerintahkan pasukannya untuk
mencambuk gajah-gajah itu agar menuruti perintah. Namun,
pasukannya kehabisan akal dan kelelahan menangani gajah yang
menurut mereka telah terlatih dan biasa patuh atas perintah.
Ternyata gajah sangat hormat akan kesucian Ka’bah. Demikianlah
keadaan gajah sampai tiba waktu malam.
14