Page 67 - MENCARI TITIK TEMU SALAFI, ASWAJA DAN WAHABI
P. 67
kepada hadits shahih. Rasulullah telah menyerahkan urusan
ﷺ
dunia kepada masing-masing. Apakah pemahaman ini dapat
diterima?
Jawabannya dapat kita lihat langsung dengan memperhatikan
redaksi aslinya:
ْمَل ْوَل« :َلاَقَف ،َنوُحِّ قَلُي مْوَقِّب َ رَم َمَ لَسَو ِّهْيَلَع ُللها ىَ لَص َ يِّبَ نلا َ نَأ ، سَنَأ ْن َع
:اوُلاَق »؟ْمُكِّلْخَنِّل اَم« :َلاَقَف ْمِّهِّب َ رَمَف ،اًصيِّش َجَرَخ َ ف :َلاَق »َحُلَصَل اوُلَعْفَت
) 1836 4 / ملسم حيحص( »ْمُكاَيْنُد ِّرْمَأِّب ُمَلْعَأ ْمُتْنَأ« :َلاَق ،اَذَكَو اَذَك َتْلُق
dari Anas bahwa Nabi ﷺ pernah melewati suatu kaum yang sedang
mengawinkan pohon kurma lalu beliau bersabda, "Sekiranya
mereka tidak melakukannya, kurma itu akan (tetap) baik." Tapi
setelah itu, ternyata kurma tersebut tumbuh dalam keadaan rusak.
Hingga suatu saat Nabi ﷺ ﷺ melewati mereka lagi dan melihat hal
itu beliau bertanya: 'Ada apa dengan pohon kurma kalian? Mereka
menjawab; Bukankah Anda telah mengatakan hal ini dan hal itu?
Beliau lalu bersabda, 'Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.'
(HR. Muslim)
َ
َ
َ
Mari kita cermati kalimat terakhir مُكاَي نُد ِ ر مأِب ُ مَل عأ مُت نأ (kalian lebih
mengetahui urusan dunia kalian). Redaksi ini tidak dapat dikatakan
sebagai pemisah antara urusan dunia dengan urusan ibadah atau
urusan agama, melainkan lebih memberi makna bahwa Rasulullah
ﷺ sangat menghargai kinerja para sahabat yang bekerja dengan
62

