Page 157 - Tadabbur 10 Qiraat Sural Al Mulk
        P. 157
     dia pun yakin bahwa Allah tidak menilai amal hamba-Nya hanya dengan
           melihat amal jasadnya akan tetapi Allah pasti menilai amal qalbunya.
           Jika  amalnya  layak  diterima  pasti  Allah  menerimanya.  Jika  amalnya
           sangat  jauh  untuk  layak  diterima  maka  dia  mohon  maaf  atas
           kekurangannya dalam melaksanakan perintah, dan memohon ampun
           atas  pelanggaran  terhadap  larangan,  dilanjutkan  dengan  mohon
           rahmat  yang  dapat  menghantarkan  diri  menuju  surga-Nya.  Hanya
           dengan rahmat-Nya siapa pun akan masuk surga.
               Pada hari kiamat akan diketahui siapakah sebenarnya yang akan
           mendapat rahmat Allah, apakah pembawa ilmu dan wawasan luas yang
           mudah menilai amal orang lain dengan mengatakan ini sesuai sunnah
           menuju surga dan itu adalah bid’ah menuju neraka, atau orang yang
           menyadari belum punya ilmu luas, selalu memohon maaf, ampunan
           dan rahmat dengan penuh kesadaran bahwa dirinya belum mampu
           beribadah dengan sempurna sebagaimana mestinya? Pertanyaan ini
           dijawab dengan akhir ayat yang berbunyi..........
                               ﭼ     ﭻ           ﭸ   ﭹ   ﭺ    ﭷ
                        يئا   ـــــــــ   سكلا   ﭼ   ﭻ     ﭸ   ﭹ   ﭺ    َنوُمَلْع  َسَف َي
                                          ﭼ     ﭻ          ﭸ   ﭹ   ﭺ
                        نوقاــــــــــــــبلا            َنوُمَلْع  َسَف َت
               ﭼ    ﭻ           ﭸ   ﭹ   ﭺ    َنوُمَلْع  َسَف َي  maka mereka akan mengetahui siapakah
           orang  berada  dalam  kesesatan  yang  menjelaskan.  Lafaz   ِبُم نْي   sering
           dipandang sama dengan lafaz   نِ يَب karena diartikan “nyata”meskipun
                                          152
     	
