Page 130 - MANHAJ MEMAHAMI SUNNAH
P. 130

terkadang  melewati  dua  pertiga  malam.  Apakah  wajar  saya

            merasa cukup dengan sebelas rakaat yang berlangsung kurang
            dari  satu  jam?  Mau  melaksanakan  sholat  lagi  takut  sia-sia

            karena tiada sholat setelah witir.

                Inilah  satu  pemahaman  yang  beredar  di  sebagian

            masyarakat.  Apakah  pemahaman  seperti  ini  boleh  dibiarkan

            atau kita kaji ulang?


                Pada penghujung hadits pertama ditemukan lafazh اًرْتِو yang
            berarti  ganjil,  yaitu  sifat  untuk  jumlah  sholat  malam  secara

            keseluruhan  yang  mesti  diperhatikan.  Artinya,  janganlah

            mengakhiri  sholat  malam  sebelum  berjumlah  ganjil,  karena
            sholat malam hendaklah  dikerjakan  dengan berjumlah  ganjil.

            Kata ارتو ini bentuk isim nakirah yang bersifat umum, yaitu mulai

            dari satu, tiga, lima, tujuh dan seterusnya. Pada hadits kedua

            dan ketiga ditemukan fi’il amr (kata kerja perintah) yaitu lafazh
                )  رتوأفmaka ganjilkanlah(, artinya ganjilkanlah dengan satu atau

            satu  rakaat.  Artinya,  ketika  waktu  sudah  mendekati  adzan

            shubuh  maka  ganjilkan  dengan  satu  rakaat,  sehingga

            pelaksanaan dua-dua rakaat yang dilakukan sebelumnya akan
            berakhir pada jumlah ganjil. Jika sebelumnya telah berlangsung

            sholat empat kali dua rakaat ditambah satu rakaat maka akan

            berakhirlah  pada  angka  kesembilan.  Sembilan  adalah  angka
                                         123
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135