Page 31 - Digital Flipbook Pangan Lokal Banten Berbasis Kontekstual untuk Menunjang Literasi Pangan pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA
P. 31
Pelestarian pangan lokal sangat penting dilakukan untuk menghindari kepunahan.
Peran dan pemahaman masyarakat memiliki keterkaitan pada kelangsungan ketersediaan
dan kelestarian keanekaragaman hayati, dimana banyak sumber pangan lokal itu berada.
Pada dasarnya, upaya pelestarian keanekaragaman hayati meliputi dua metode
konservasi, yakni konservasi in situ dan ex situ.
1. Konservasi in situ
Konservasi in situ merupakan konservasi yang dilakukan dengan cara
mengkonservasi flora-fauna di dalam lingkungan asal atau asli. Pada metode konservasi
in situ, flora-fauna dijaga di dalam ekosistem secara alami tanpa campur tangan manusia.
Contohnya Taman Nasional Ujung Kulon dan Cagar Alam Pulau Dua.
2. Konservasi ex situ
Konservasi secara ex situ merupakan suatu upaya pelestarian
keanekaragaman hayati yang dilakukan bukan pada habitat aslinya atau buatan,
tetapi lingkungan dibuat mirip aslinya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
melakukan konservasi, perlindungan, serta pengembang biakan. Contohnya
Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kebun Raya Bogor.
Tugas Individu
Buatlah poster dengan tema “Keanekaragaman Pangan Lokal Banten”
Judul poster dapat ditentukan sendiri (bebas)
Isi poster mengenai jenis bahan pangan yang dapat diolah menjadi
berbagai macam olahan pangan lokal Banten. Contohnya singkong, seperti
yang kita ketahui bahwa singkong merupakan bahan pangan yang bisa
diolah menjadi beragam macam olahan pangan. Beberapa diantaranya
yaitu keripik singkong, papais, opak, enye-enye, gipang singkong, dan kue
balok yang merupakan olahan pangan lokal khas Pandeglang Banten
Poster juga berisi ajakan untuk melestarikan pangan lokal Banten
Poster dibuat sekreatif mungkin menggunakan aplikasi desain dengan
ukuran kertas A3
24