Page 55 - MAJALAH 106
P. 55

“Dari SD, saya selalu disiapkan  sejak 1990 di Jakarta.           teman saya main ke sini (rumah)
            guru ngaji yang datang ke rumah.                                    setiap  weekend. Istri saya juga
            Saya selalu saja ada akal untuk     Dari  hasil  pernikahannya  itu,  senang  kalau  saya main  gaple,
            menghindar. Saya dan kakak saya  Agus dikaruniai 3 anak, masing-    karena membuat saya  happy,
            enggak pernah belajar  ngaji.  masing Ghaniya Kartasasmita (13  ketawa-tawa sama teman-teman,”
            Padahal, sudah gunta-ganti guru  tahun), Ghaziya Kartasasmita (12),  akunya penuh antusias.
            ngaji. Jadi, saya tidak pernah peduli  dan Ghibran Kartasasmita (5). Agus
            hal itu,” katanya penuh senyum,  tak mengarahkan ketiga putranya      Selain bermain gaple, Agus juga
            mengenang masa kecilnya yang  untuk mengikuti jejaknya sebagai  ternyata sangat suka mendengarkan
            jauh dari sentuhan agama.         politisi. Ia bebaskan menurut interes  lagu. Namun, lagu-lagu yang
                                              dan kecenderungan anak-anaknya.  sangat disukainya adalah lagu-lagu
              Pandangan dan pengabdiannya  “Saya belum melihat satu anak  era 1980-an. Para penyanyi di era
            pada agama kini lebih maju. Ia pan-  saya yang suka dengan politik. Dan  tersebut, seperti Fariz RM, Chrisye,
            dai mensyukuri atas kondisi lahir  saya tidak memaksakan menyukai  Chandra Darusman, dan Kinan
            batinnya saat ini. Bahkan, terhadap  politik,” tutur Agus.          Nasution tentu sangat disuka. Atau
            takdir hidup, Agus merasa tak perlu                                 lagu-lagu dari The Queen dan The
            ada yang ditakuti. Hidup dan mati   Bersama keluarga tercinta, Agus  Police yang muncul di era 1980-an
            sepenuhnya diserahkan ke hari baan  tampak bahagia.  Soal  destinasi  juga sangat digemari Agus.
            ilahi. “Saya tidak pernah takut terha-  favorit keluarga, ia biasa mengajak
            dap takdir, terhadap garis dari Allah,  keluarganya berwisata ke Bali.   “Saya hanya suka mendengar lagu
            termasuk soal kematian,” tegasnya  Kebetulan di Bali, punya proyek  yang dibuat tahun 1980-an, baik lo-
            yang kini sedang studi S3 bidang
            ilmu pemerintahan di UNPAD, Band-
            ung itu.

            Bahagia Bersama Keluarga

              Kesibukan sebagai anggota DPR
            RI telah menyita banyak waktu
            Agus sebagai kepala rumah tangga.
            Kebersamaannya dengan keluarga,
            memang, sedikit berkurang. Itu
            adalah konsekuensi yang harus
            dihadapi. Saat berada di rumah, ia
            tetaplah seorang ayah dan suami.
            Isteri dan anak-anaknya sudah
            memahami dunia kerjanya.

              “Istri saya sudah mengerti bahwa
            saya punya interes pada dunia poli-
            tik. Jadi, dia sudah tahu konsekuen si
            punya suami seorang politikus. Al-  pekerjaan bisnisnya. Jadi, sambil  kal maupun dunia. Saya tidak per-
            hamdulillah, saya memiliki istri yang  mengontrol pekerjaan, ia bisa  nah mendengar lagu tahun 1990-
            mengerti. Saya tidak me ngatakan  mengajak anak-anaknya berwisata.   an atau 2000-an. Sampai sekarang
            men-support, tapi mengerti. Tidak                                   saya selalu mendengarkan lagu-
            pernah  komplain  satu  katapun.    Sementara itu, ada yang unik dari  lagu 1980-an itu,” katanya.
            Anak-anak saya juga tidak pernah  hobi seorang Agus. Ternyata, ia suka
            komplain, karena sudah terbiasa  sekali main gaple. Bersama para sa-  Bagi Agus, mendengarkan lagu
            dengan kehidupan seperti ini,”  habat terdekatnya, ia punya waktu  yang dirilis tahun 1980-an mem-
            terang Agus.                      tertentu untuk menuangkan ho-     buatnya rileks dan tenang.  Ada
                                              binya itu. Bahkan, ia dan para saha-  banyak kenangan dan romantisme
              Di rumahnya ada wanita istimewa.  batnya itu punya club gaple sen diri.  di balik lirik-lirik lagu 1980-an
            Leomongga H Nasoetion, begitulah  Bermain gaple bagi Agus sangat  tersebut. Jadi, bermain gaple dan
            nama lengkap istri tercinta yang  menyenangkan.                     mendengarkan lagu 1980-an sama-
            dinikahinya pada 11 April 1997. Sang                                sama menyenangkan dan memba-
            istri berdarah campuran Belanda,    Tertawa riang selalu menjadi  hagiakan. “Lagu 1980-an itu, enak
            Batak, dan Padang. Ia mantan model  warna keceriaan dalam bermain  didengar,” katanya, mengakhiri
            yang juga pernah kuliah di Amerika.  gaple. “Hobi saya main gaple. Saya  perbincangan. (MH) Foto: odjie/dok/
            Agus telah mengenal Leomongga  punya gaple club di sini. Teman-     parle.


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 106 TH. XLIII, 2013  55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60