Page 52 - MAJALAH 106
P. 52
“Saya percaya bahwa Namun, terjadi diskusi menarik nya,” ungkap Agus, mengutip nasi-
dengan ayahnya, sebelum Agus hat ayahnya.
politik itu tentang benar-benar melanjutkan kuliah.
Agus pun mulai bisa mengerti
Sang ayah menyarankan, bila dengan pandangan ayahnya itu.
pengalaman. Kalau ingin menjadi politisi tak harus Bukankah sang ayah yang selain
kita rajin mengikuti mengambil jurusan ilmu politik. berlatar militer dan profesor di bi-
Dunia politik bisa dipelajari sendiri dang administrasi negara, kemudi-
dari lingkungan, pengalaman, dan an menjadi politisi? Akhirnya, Agus
dan punya bakat, wisdom. Lebih baik mengambil ilmu memutuskan mengambil jurusan
lain untuk melengkapi wawasan ekonomi. Kampusnya pun sudah
pasti bisa dengan keilmuwan sebagai bekal menjadi ia tetapkan. Tahun 1991, Mantan
politisi kelak. Awalnya, Agus tak Sekjen MKGR ini, melanjutkan stu-
cepat, sehingga tidak terima dengan pandang ayahnya. dinya di Pasific Western University
Ia masih bersikukuh dengan jurusan Bachelor of Science Commercial
ilmu politik. and Industrial Economics, Califor-
akan ada kesulitan nia, Amerika Serikat.
“Kalau kamu mau jadi politisi,
untuk menjadi politisi enggak perlu sekolah. Jadi politisi Sambil kuliah di Amerika, kegiatan
bisa dari pengalaman dan wisdom. berorganisasinya tak pernah diting-
yang profesional,” Kalau kamu mau jadi politisi yang galkan saat berada di Jakarta. Agus
baik, kamu harus dibekali dengan sudah menetapkan hati ingin jadi
ilmu yang lain, kemudian jadi poli- politisi seperti ayahnya. Selama ku-
tisi. Misalnya, seorang dokter jadi liah di Amerika, Agus bertemu de-
politisi, ekonom jadi politisi. Men- ngan sahabat-sahabat terbaiknya
jadi politisi bisa dibentuk dengan dari Indonesia. Dengan para saha-
sendirinya tanpa perlu belajar ilmu- batnya itu, Agus membentuk club
52 PARLEMENTARIA EDISI 106 TH. XLIII, 2013