Page 31 - MAJALAH 92
P. 31

LEGISLASI






                                                                             foto:doc parle  hun 2008 tentang Pemilu. Selaku Ke-
                                                                               tua Panitia Khusus RUU Pemilu ini, ia
                                                                               mengakui tak ada perubahan berarti
                                                                               dalam  UU  Pemilu  hasil  revisi.  “Ada
                                                                               yang tak adil terkait verifikasi faktual,”
                                                                               katanya.
                                                                                  Verifikasi,  menurut  dia,  seharus-
                                                                               nya diberlakukan untuk semua parpol
                                                                               peserta pemilu. Tapi, menurut dia, di
                                                                               dalam Pasal 8 pengaturannya sangat
                                                                               diskriminatif.  “Hanya  partai-partai
                                                                               baru  yang  perlu  diverifikasi,  sedang-
                                                                               kan  partai-partai  yang  sudah  punya
                                                                               kursi di DPR tak perlu lagi,” katanya.
                                                                                  Dalam  pembahasan  yang  kerap
                                                                               berlangsung  alot,  FPDIP,  tempatnya
                                                                               bernaung sempat mengusulkan agar
                                                                               forum  meninjau  kembali.  Namun
                                                                               demikian, sebagian besar sudah me-
           Suasana saat Sidang Paripurna pengambilan keputusan RUU tentang Pemilu
                                                                               nginginkan pengaturannya seperti itu.
           jang,  setidaknya  untuk  tiga  sampai   si dengan sistem presidensial. Sistem   Demikian halnya dengan pengaturan
           empat kali Pemilu. Dalam kesempatan   ini akan lebih efektif jika jumlah partai   biaya  kampanye.  Banyak  fraksi  yang
           itu,  Marzuki  menyampaikan  bahwa   sederhana.  Optimalisasi  dan  efisiensi   tidak setuju pembahasan dana kam-
           lebih dari 50 persen substansi Peruba-  kinerja  di  parlemen  menjadi  keingi-  panye. Demokrat, Golkar, dan PAN tak
           han UU Pemilu telah dituntaskan.   nan utama dari Golkar,” kata Anggota   setuju  pembahasan  dana  kampanye.
             “Alhamdulillah,  RUU  Perubahan   Komisi II DPR dari FPG Nurul Arifin di   PDIP, PPP dan PKB sempat meminta
           UU  Pemilu,  yang  disepakati  sebagai   Jakarta, beberapa waktu lalu.  untuk dilakukan pambahasan masalah
           RUU pengganti karena substansi pe-   Ia menjelaskan dengan tujuan itu   ini, tapi ketiganya kalah suara.
           rubahannya lebih dari 50 persen, yang   maka  FPG  memilih  untuk  konsisten   Sebenarnya  banyak  model  un-
           ditargetkan harus selesai dalam Masa   dengan  pilihannya  yaitu  sistem  pe-  tuk pengaturan biaya kampanye. Arif
           Persidangan  ini  dapat  dituntaskan,”   milu  terbuka,  alokasi  kursi  3-8  per   mengaku  telah  mengusulkan  tiga
           katanya.                          daerah pemilihan (dapil), ambang ba-  model pengaturan. Pertama, besaran
             Marzuki Alie menyebutkan empat   tas masuk parlemen (PT) 4 persen dan   dana kampanye  harus  diatur. Kedua,
           materi krusial akhirnya dapat diambil   sisa  suara  dikonversi  menjadi  kursi   sistem pelaporan dan transparansinya
           keputusan setelah melalui perdebatan   dengan metode penghitungan Devin-  diatur  berkala,  setidaknya  tiga  bulan
           yang  cukup  panjang  dan  menguras   sor Webster.                  sekali. Ketiga, pengeluaran untuk ca-
           energi.  Dengan  diselesaikannya  RUU   Nurul  menjelaskan  metode  Web-  leg dalam belanja iklan di media elek-
           ini, Marzuki Alie berharap Komisi Pe-  ster  adalah  yang  paling  banyak  di-  tronik dibatasi.
           milihan Umum segera bersiap melak-  gunakan    di    dunia    karena    diang-  Banyak tujuan-tujuan pemilu yang
           sanakan  tugas  dalam  menetapkan   gap  paling  adil.  Dengan  metode  ini,   baik, kata Arif, tak terakomodasi dalam
           tahapan pemilu legislatif 2014.   perolehan suara banyak dipresentasi-  UU ini. Padahal banyak hal yang harus
             Sementara itu, Partai Golkar mera-  kan dalam jumlah kursi yang sesuai.  diperbaiki  dalam  sistem  pemilu.  Tak
           sa  kecewa  dengan  hasil  paripurna   “Metode  Quota  adalah  model   sekadar biaya kampanye, tapi sistem
           RUU Pemilu. Pasalnya dari empat isu   ketidakadilan  karena  partai-partai   pemilunya.  Sistem  proporsional  ter-
           krusial yang dibahas, hanya satu usu-  menengah  yang  hanya  dapat  kursi   buka  dengan  suara  terbanyak  juga
           lan Partai Golkar yang disetujui yaitu   dari  suara  yang  tidak  sebanding  de-  diakui  memakan  ongkos  mahal.  Be-
           menggunakan sistem pemilu propor-  ngan  kursi  bilangan  pembagi  (BPP).   lum lagi PT 3,5 persen yang dinilai tak
           sional  terbuka.  Sisanya  Partai  Golkar   Kami  ingin  berkontribusi  terhadap   adil bagi partai gurem karena berlaku
           kalah suara dengan partai lainnya.   pembangunan  politik  dan  pendidik-  secara nasional.
             “Kecewa  namun  tidak  menye-   kan politik negeri ini,” ujar Nurul.  Usai ditetapkan di rapat paripurna
           sal.  Kami  Fraksi  Partai  Golkar  (FPG)   Di  tempat  terpisah,  Anggota   DPR,  UU  Perubahan  atas  UU  Nomor
           berkomitmen  untuk  terus  memban-  Komisi  II DPR dari FPDIP, Arif Wibo-  10  Tahun  2008  tentang  Pemilu  ak-
           gun  sistem  politik  yang  lebih  baik,   wo mengaku kecewa berat atas hasil   hirnya  digugat.  Sebanyak  22  partai
           yang sudah menjadi amanat konstitu-  revisi Undang-undang Nomor 10 Ta-  nonparlemen resmi mengajukan per-


            | PARLEMENTARIA |  Edisi 92 TH. XLII, 2012 |                      | PARLEMENTARIA  |  Edisi 90 TH. XLII, 2012 |
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36