Page 61 - MAJALAH 131
P. 61
boratorium dan sebagainya yang minim
menjadikan Unsrat masih belum mampu
berakreditasi A.
Permasalahan lain yang dihadapi
adalah Unsrat hanya memiliki 4 orang
profesor. “Beberapa dari kami su-
dah 4-5 tahun lulus doktor tapi untuk
Tim Kunker Komisi X DPR RI saat berdialog dengan Wagub dan Jajaran SKPD Provinsi Gorontalo
mendapatkan profesor itu sangat sulit,
sejarah Gorontalo ini sangat menarik. Pemadaman listrik yang dialami 2-3 karena standar yang diberikan oleh LIPI
Mudah-mudahan bisa menjadi perha- jam tiap harinya ini hanya sebagian ke- itu sangat sulit.” ungkapnya lagi.
tian,” tegasnya. cil dari permasalahan yang diungkap- Menanggapi hal tersebut, Kharis yang
Terkait sentra budaya, Anang meng- kan oleh rektor dan para dekan Unsrat. juga Wakil Ketua Komisi X menjelaskan
aku dirinya bersama Tim Kunker Komisi Wakil Rektor Bidang IV Sangkertadi me- telah meminta majelis rektor Indonesia
X telah melihat langsung Museum Pur- maparkan secara posisi Unsrat adalah untuk menyusun BOPTN seperti apa
bakala di Jalan Bypass yang memiliki universitas negeri yang berada di per- yang diinginkan. “Jadi kami menentukan
areal cukup luas dan dukungan dari batasan dengan akreditasi B dan belum variabel apa yang dimasukkan, hingga
pemerintah pusat yang begitu besar. ISO. Ia juga memaparkan fakta semakin tercapai kesepakatan apa yang dibutuh-
“Harapan saya Pemda bisa berfikir banyak yang memilih kuliah di negara Ji- kan PTN adalah 5,7 triliun, dimana pem-
kreatif dan inovatif, membangun si- ran, Filipina dari pada perguruan tinggi bahasan APBN kemarin baru disepakati,”
nergitas antar semua pihak diprovinsi, negeri sendiri. jelasnya.
kalau terjadi ego sektoral maka ini tidak “Masalah pembiayaan operasional Mengenai SDM dan kurangnya Pro-
akan jalan,” pungkas Anang. pendidikan bagi kami di Indonesia ba- fesor, politisi FPKS ini berpendapat se-
gian timur ini berat sekali. Kami meneri- harusnya sudah tidak menjadi masalah
LISTRIK SERING MATI, BOPTN PUN
KECIL, UNSRAT SULIT BERSAING
Tim KunjunganKerja (Kunker) Komisi
X menerima pengaduan tentang ke-
rapnya aliran listrik mati di area Kam-
pus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat)
Manado, Sulawesi Utara. Kondisi ini
jelas menggangu kegiatan perkuliahan
bahkan dampak lebih jauh merusak se-
jumlah riset yang sedang berlangsung di
laboratorium kampus.
“Masalah mati listrik ini akan
kami perhatikan. Saya bisa bayang-
kan misalnya laboratorium biologi
yang sedang meneliti pembiakan sel
menggunakan alat pendingin untuk Tim Kunker Komisi X DPR RI saat pertemuan di Unsrat Manado
mendapatkan suhu tertentu, ternyata ma mahasiswa dari Papua, Maluku, yang lagi, karena penelitian di Indonesia ini
karena mati listrik tak berfungsi de ngan berasal dari SMA yang keadaannya ma- cukup bagus dan serapan anggarannya
semestinya, maka wassalam, gagal su- sih membutuhkan penyesuaian, matri- sebenarnya masih sedikit.
dah penelitian itu. Ini sangat mempri- kulasi pelajaran tambahan, uangnya dari “Jadi risetnya saja yang perlu diting-
hatinkan,” kata Ketua Tim Kunker Abdul mana, kami sudah di pinggir, janganlah katkan, ditambah harus diadakan ker-
Kharis Al masyhari dalam pertemuan di dipinggirkan lagi.” ujar Sangkertadi. jasama antara Sam Ratulangi dengan
aula universitas. Dijelaskannya pula UKT (Uang Ku- perguruan tinggi yang ternama di pulau
Tim kunker dalam kesempatan itu liah Tunggal) persemester tidak sampai Jawa maupun Sulawesi, Unhas misalnya
juga merasakan perjuangan civitas aka- 3 juta rupiah seharusnya mendapat- semacam pembimbingan agar mereka
demika naik tangga sampai ke lantai em- kan BOPTN (Bantuan Operasional Per- bisa menghasilkan jurnal-jurnal yang
pat karena fasilitas elevator yang terse- guruan Tinggi Negeri) yang besar. Teta- dipublikasikan internasional terindeks
dia, rusak karena seringnya mati hidup pi BOPTN yang didapat saat ini sejumlah scopus sebagaimana yang disarankan
listrik di kampus yang menjadi pilihan 17 milyar masih sangat kecil. Sehingga Kementerian Pendidikan Tinggi.” Imbuh
bagi masyarakat di kawasan Indonesia pembangunan Unsrat dapat dikatakan Kharis. (ODJI,RISKA) FOTO: NAEFUROJI, RIZKA/
Timur ini. berjalan lamban. Fasilitas olahraga, la- PARLE/IW
EDISI 131 TH. XLV, 2015 61