Page 65 - MAJALAH 131
P. 65

rintah.
                                                                 “Jadi ini ditujukan pada siapa, apakah semua warga negara
                                                               dikenakan atau hanya ketakutan rezim Jokowi atas kritikan
                                                               saat ini. Kalau tujuannya agar tidak ada masyarakat yang kri-
                                                               tik pemerintah, maka itu sudah kebablasan,” tegas politisi asal
                                                               dapil Banten itu.
                                                                 Namun hal berbeda disampaikan Anggota Komisi III DPR,
                                                               Arsul Sani, yang menilai positif surat edaran Kapolri. Arsul
                                                               menganggap ruang penegakan hukum yang dipilih Polri meru-
                                                               pakan langkah preventif-persuasif dalam menyikapi peristiwa
                                                               atau kejadian yang mengandung dugaan adanya ujaran keben-
                                                               cian.
                                                                 Politisi F-PPP itu juga menyatakan masyarakat tidak perlu
                                                               khawatir meng ekspresikan kebebasan berpendapatnya sela-
                                                               ma berpedoman pada norma kesantunan. Bahkan, masyara-
                                                               kat perlu mengawal konsistensi penerapan langkah-langkah
                                                               preventif-persuasif yang hendak diupayakan Polri dalam kasus
                                                               nyata. “Mengkritisi tidak harus dengan ujaran yang kasar dan
                                                               menyakitkan pihak lain,” ujar politisi asal dapil Jawa Tengah
                                                               itu.
            Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil               Hal senada diungkapkan Anggota Komisi III DPR, Nasir
            BATASI KEBEBASAN DEMOKRASI                         Djamil (F-PKS). Ia mendukung langkah Kapolri yang menerbit-
               Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa justru   kan surat edaran tentang pe nanganan ujaran kebencian (hate
            mempertanyakan kepada siapa surat edaran dari Kapolri itu   speech) itu. Namun ia memberi catatan, perlu adanya sosial-
            ditujukan. Alasannya, aturan tersebut dinilai membatasi ke-  isasi yang masif terhadap surat edaran tersebut agar nantinya
            bebasan demokrasi warga negara Indonesia.          tidak disalahgunakan.
               Bahkan, kata politisi F-Gerindra itu, aturan tentang hate   “Kami harap ada sosialisasi yang masif soal aturan ini bagi
            speech itu belum jelas lantaran tidak menegaskan batasan   aparat Polri agar nanti tidak disalahgunakan dan sosia lisasi
            apakah penanganan ujaran kebencian itu berlaku untuk po-  untuk mempertegas bentuk-bentuk ujaran kebencian itu se-
            lemik silat lidah antar-masyarakat, atau justru berkenaan de-  perti apa,” kata politisi asal dapil Aceh itu.
            ngan antisipasi kebencian dari masyarakat terhadap peme-


                                KAPOLRI: SURAT EDARAN ITU HANYA UNTUK INTERNAL

                Kepala Kepolisian Republik Indo-                                sut dan menyulut kebencian terhadap
              nesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti                             individu dan atau kelompok masyara-
              menegaskan, bahwa surat edaran de-                                kat yang dibedakan dari aspek suku,
              ngan Nomor SE/06/X/2015 yang telah                                agama, aliran keagamaan, keyakinan
              dikeluarkan, diperuntukkan kepada                                 atau kepercayaan, ras, antar golongan,
              anggota Polri. Badrodin menjelaskan,                              warna kulit, etnis, jender, kaum difabel,
              bahwa surat edaran tersebut bukan                                 dan orientasi seksual.
              hanya baru, dan bukan hal yang luar                                 Badrodin menegaskan, dirinya tidak
              biasa                                                             akan mencabut surat edaran tersebut,
                “Surat edaran hanya untuk mem-                                  termasuk  tidak akan merespons ber-
              beritahu orang-orang internal kita.                               bagai komentar negatif tentang SE
              Bukan pada masyarakat. Kami ingin                                 secara berlebihan. Berbagai komentar
              anggota tahu bentuk-bentuk ujaran                                 itu dianggap sebagai ragam pemikiran
              kebencian. Bagaimana anggota polisi                               pihak lain yang harus dihormati. Ia
              bisa mencegah, kalau dia enggak pa-                               me nganggap surat edaran itu didasari
              ham,” ujar Badrodin.                                              oleh niat yang tulus dan kajian yang
                Pada intinya, jelas Badrodin, ujaran                            benar. (SF) FOTO: IWAN ARMANIAS, NAEFU-
              kebencian yang masuk ke obyek SE ini                              ROJI/PARLE/IW
              adalah ujaran yang bertujuan mengha-  Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti



                                                                                          EDISI 131 TH. XLV, 2015  65
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70