Page 77 - MAJALAH 100
P. 77
POJOK PARLE
Namanya Siapa Pak .......................
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, sore Saya kok merasa seperti dihancurkan,” kata Amy yang
itu, ruang rapat Komisi III dipenuhi lebih banyak datang didampingi pengacara Hotma Sitompul.
wartawan, baik dari media cetak maupun elektronik.
Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi III Sayed
Rupanya agenda rapat Komisi III saat itu menarik Muhammad Mullady mengatakan kecewa dengan
minat tidak hanya wartawan politik tetapi juga hasil kerja BNN dalam kasus Raffi Ahmad. Ia semula
wartawan infotaiment. Betapa tidak................... berharap dalam penggerebekan yang sangat di-blow
Komisi III menerima Ibunda Raffi Ahmad yang ingin up itu akan terjaring narkoba dengan nilai yang besar.
mengadukan kasus putranya pada Komisi Hukum ini. “Ternyata yang diungkap kecil saja sangat tidak pantas
dengan anggaran BNN Rp.1 triliun lebih yang disetujui
Sudah beberapa minggu belakangan, berita tentang DPR,” paparnya.
Raffi Ahmad tidak pernah terlepas dari pemberitaan
media. Sorotan kamera, bahkan puluhan blitz kamera Sementara Andi Anzhar Cakra Wijaya dari F-PAN
foto memburu ibunda Raffi dari mulai kedatangan juga memperkirakan BNN akan mengungkap hasil
hingga masuk ke dalam ruang rapat. tangkapan besar. “Paling tidak 1 atau 2 kilo narkoba
tetapi ternyata hanya 3 linting ganja. Jadi menyikapi
Amy Qanita, ibunda Raffi Ahmad mengadu ke Komisi laporan ini tidak usah khawatir kita akan segera rapat
III DPR karena menilai proses hukum yang dilewati dengan BNN untuk meminta penjelasan,” kata Andi.
anaknya banyak kejanggalan. Ia juga mempertanyakan
kenapa BNN masih menahan padahal dalam Seperti biasa begitu pimpinan sidang mengetok palu
pemeriksaan di RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan tanda rapat telah usai, para wartawan segera maju
Obat) Raffi terbukti negatif. ke meja pimpinan sidang untuk meminta konfirmasi
tambahan.
Ia merasa proses hukum yang tidak adil ini seperti
mengarah untuk menghancurkan masa depan Sambil berdesak-desakan wartawan mulai
anaknya. “Anak saya itu seorang pekerja keras, ia mengajukan pertanyaan demi pertanyaan dan Ketua
banyak berkorban untuk saya dan adik-adiknya. Kalau Komisi III pun menjawab satu demi satu pertanyaan
anak saya pecandu saya ikhlas dia direhab, tapi dia tersebut.
tidak membahayakan, tidak mengancam siapapun.
PARLEMENTARIA EDISI 100 TH. XLIII, 2013 77

