Page 76 - MAJALAH 100
P. 76
memastikan ketersediaan buku cetak di perpustakaan baik lagi bagi DPR-RI. Keuntungan hubungan yang
DPR, ataupun yang sudah berbasis e-book. terbentuk ini adalah diperolehnya akses dan kerja
Diharapkan dengan adanya layanan online ini, dapat sama mengenai koleksi masing-masing lembaga,
mempermudah calon pembaca untuk mencari buku informasi mengenai pengembangan SDM, juga saling
yang dibutuhkan. berbagi akses dalam hal akses jurnal ilmiah dan e-book
online. Beberapa akses yang didapat Perpustakaan DPR
“Jadi, yang di online itu, ada katalog buku yang ada melalui kerjasama tersebut adalah: Jurnal Internasional
di perpustakaan DPR. Anggota dewan atau masyarakat Perpustakaan Nasional, Akses link e-book OECD
luas dapat melihat katalog itu, jika ada bukunya, iLibrary, dan Layanan intranet Koleksi Jurnal Online
bisa langsung datang ke perpustakaan. Jika ada versi e-Library USA.
e-booknya, pembaca
dapat langsung Sementara itu juga,
membacanya di kiprah perpustakaan
website,” jelas Widya. DPR dalam kancah
dunia pustaka pun
Untuk terbitan dari tak main-main.
Sekretariat Jenderal Perpustakaan
(Setjen) DPR RI, sudah DPR terdaftar
tersedia dalam layanan sebagai anggota
online, sehingga bisa di International
diakses dari website. Federation of Library
Namun, ada juga Associations (IFLA)
terbitan dari penulis dan Association
ataupun dari penerbit of Parliamentary
yang sudah di- Librarians of Asia and
alihmedia-kan menjadi the Pacific (APLAP).
website. IFLA merupakan
asosiasi perpustakaan
Menanggapi maraknya e-book secara online, Djazuli
menyatakan bahwa ini sebagai perkembangan zaman. seluruh dunia, sedangkan APLAP adalah asosiasi
perpustakaan khusus Parlemen untuk Asia Pasifik.
Namun, sebagai perpustakaan khusus Parlemen,
perpustakaan DPR tidak serta merta membuat e-book, Sejak tahun 2011 President APLAP dijabat oleh salah
satu pustakawan Setjen DPR RI yaitu Widya Chalid.
karena terkait perlindungan hak cipta penulis dan
penerbit. Tahun 2013, APLAP akan mengadakan pertemuan di
Singapura, dan perpustakaan DPR siap mengantarkan
“Kita sedikit terkendala mengenai e-book, karena delegasinya.
masih sedikit terbitan di Indonesia yang menjual
Kedepannya, Djazuli berharap dapat membuat
dalam bentuk e-book. sehingga cukup sulit untuk perpustakan DPR menjadi berbasis online, sehingga
mencantumkan buku versi e-book. Tapi untuk terbitan
dari Setjen DPR, sudah versi e-book,” jelas Djazuli. jangkauan perpustakaan semakin luas. Masyarakat
luas dapat mengakses seluruh koleksi perpustakaan
Untuk tujuan mengenalkan perpustakaan DPR DPR.
kepada masyarakat umum, Djazuli bersama staf
“Nantinya kita ingin perpustakaan online, dan kita
melakukan pameran di Perpustakaan Nasional dan sudah mulai dengan menyediakan fasilitas 8 sistem
instansi yang menggelar event pameran. Buku yang
dipamerkan adalah sampel koleksi perpustakaan DPR. layanan online, serta koleksi 187 e-book dan tiap hari
terus bertambah. Namun, ‘bentuk fisik’ perpustakaan
Selain itu, Perpustakaan DPR juga menyelenggarakan
seminar / diskusi mengenai tema tertentu yang harus tetap ada, karena versi buku cetak tetap dicari.
Selain itu, kami berharap fasilitas ruang dan gedung
terkait perpustakaan, dan mengundang pakar sebagai
narasumbernya. dapat ditambah. Sehingga ruang pengolahan, ruang
layanan, ruang diskusi dan ruang baca dapat dipisah,”
Menyadari fungsi dan peranan lembaga DPR- tutup Djazuli.
RI yang didukungnya, Perpustakaan DPR aktif
Sudah tidak ada keraguan kan untuk datang ke
berjejaring dengan sesama perpustakaan lembaga perpustakaan? Jadi, ayo datang perpustakaan terdekat
juga perpustakaan khusus lembaga pemerintah
lainnya dan Perpustakaan Nasional sebagai badan untuk membuka jendela dunia pengetahuan. (sf)
induk perpustakaan. Hubungan yang dijalin tidak
lain juga untuk memberikan dukungan yang lebih
76 PARLEMENTARIA EDISI 100 TH. XLIII, 2013