Page 63 - MAJALAH 122
P. 63
yang melakukan
hukuman mati tidak
ada yang protes?
Karena memang
penerapan secara
continue itu sangat
penting,” tegasnya.
Dalam menangani
penyalahgunaan
ini, tambahnya,
ya ng p erlu d i-
luruskan. Sambil
menyerahkan buku
karangannya yang
ber judu l “Ja la n
L ur u s ” k e p a da
P a r l e m e n t a r i a ,
Anang menjelaskan
s e l a ma i ni ,
p e ma ha ma n
m a s y a r a ka t
d a n p ene g a k
hukum, bahwa penyalahguna narkoba harus di membawa efek jera lagi,” katanya baru-baru ini di
penjara. Sedangkan di UU Narkotika sudah jelas, Jakarta.
penyalahguna narkoba bisa di rehabilitasi.
Terkait usulan tukar menukar tahanan yang
“Hanya, amanat UU tersebut belum sepenuhnya disampaikan pemerintah Australia menurutnya
terlaksana, itu sebabnya tahun ini kita melakukan hal tersebut tidak dikenal dalam sistem hukum
re-orientasi penanganan penyalahguna. Tidak Indonesia. Politisi Fraksi PKS ini menekankan negara
lagi di penjara, tetapi, direhabilitasi. Sekarang ini lain sudah sepatutnya menghormati kedaulatan
malah kita mendapat tugas untuk merehabilitasi hukum yang berlaku di Indonesia. “Jadi jangan
100 ribu penyalahguna, tahun depan meningkat ada penundaan, apalagi tukar menukar tahanan,”
400 ribu. Jangan bangga dulu, karena untuk tandasnya.
merehabilitasi empat juta orang itu kalau ha-
nya 100 ribu per tahun, butuh waktu 40 Rekannya dari Fraksi PKS DPR Nasir Djamil
ta hun. Belum nanti berkejaran dengan penyalahguna mengatakan persoalan narkoba sudah menjadi
baru,” pungkasnya. perhatian nasional karena Indonesia saat ini sudah
menjadi negara produsen bukan sebagai negara
Efek Jera transit peredaran.
Secara terpisah anggota Komisi III DPR RI Aboe “Kami di Komisi III DPR RI telah membantu anggaran
Bakar Alhabsy mengingatkan pemerintah terutama bagi BNN agar bekerja maksimal dalam menangani
Kejaksaan Agung untuk tetap melaksanakan rencana persoalan Narkoba,” kata Nasir Djamil.
eksekusi mati bagi terpidana narkoba sesuai jadwal.
Baginya ketegasan pemerintah dalam melaksanakan Pada reses ini anggota Dewan asal Aceh mengunjungi
penegakan hukum akan memberikan efek jera yang pusat rehabilitasi Sosial dan Medis, Penyalahgunaan
efektif bagi bandar narkoba. dan Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika
dan Zat Adiktif (Nafza) di Kota Banda Aceh. Nasir
“Jika pemerintah terlihat lembek dalam menyikapi menambahkan, pengguna narkoba yang kini
berbagai intervensi dari luar negeri, maka hal tengah menjalani rehabilitasi, diharapkan benar-
itu akan menjadi angin segar untuk para bandar benar serius dan berjuang keras untuk melewati
narkoba. Akibatnya efek jera dari hukuman mati proses-proses yang dilakukan oleh pihak rehabilitasi.
akan berasa hambar, tak lagi menakutkan dan tak (mp,sf,gt,rn) Foto: Andri/Parle/HR
PARLEMENTARIA EDISI 122 TH. XLV, 2015 63

