Page 40 - MAJALAH 140
P. 40
DAPIL
Saat Reses, Lebih Dari 37 Titik Dikunjungi
ahun ini merupakan masa
reses yang ke lima bagi para
Tanggota DPR RI. Di Masa
Reses itulah setiap anggota DPR
RI kembali ke masyarakat. Namun
bagi anggota Komisi VI DPR RI dari
Fraksi Partai Gerindra, Bambang
Haryo Soekartono sejatinya untuk
dekat dengan masyarakat tidak harus
dilakukan saat masa Reses.
Pada masa reses kali ini, lebih
dari 37 tempat dikunjungi Bambang
untuk bertemu dengan masyarakat,
khususnya yang berada di daerah
pemilihannya. Sebagaimana yang
diamanatkan oleh Undang-undang
MD3 No.17 Tahun 2012 tentang
tiga fungsi DPR RI , Legislasi,
budgeting atau anggaran, dan fungsi foto : dokpri/iw
pengawasan, maka hal yang pertama
dilakukan Bambang adalah melakukan
pengawasan. Pengawasan terhadap Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono berkunjung ke pasar tradisional untuk
program dan anggaran yang sudah mengecek ketersediaan barang dan harga bahan pokok.
disetujui oleh Komisi VI terhadap para
mitra kerjanya, apakah sudah sesuai Lingkungan sebesar 335 juta rupiah baik berbentuk rumah, tanah dan
dengan peruntukannya. yang notabene merupakan salah satu lain sebagainya yang notabene
“Saat reses saya coba memaksi- program CSR salah satu bank BUMN merupakan hasil dari jerih payah
malkan diri untuk menjaring aspirasi ini. Hal itu terwujud berkat advokasi mereka berjualan,”papar Bambang.
masyarakat berupa keluhan yang yang dilakukan Bambang kepada salah Pada kesempatan itu Bambang juga
terkait dengan program-program satu bank BUMN tersebut. mengunjungi beberapa UMKM (Usaha
mitra kerja kami di Komisi VI. Dalam masa reses kemarin, Mikro Kecil Menengah) dan IMKM
Namun tidak hanya itu, jika aspirasi Bambang mengunjungi beberapa (Industri Mikro Kecil Menengah) di
dari masyarakat itu tidak terkait pasar, seperti pasar Sukodono, Pasar Sidoarjo. Disini, ia mendapat masukan
dengan Komisi saya, tetap akan saya Wonokromo, Pasar Porong, dan dari beberapa pengrajin terkait
tindaklanjuti. Karena sebagai anggota beberapa pasar lainnya di Surabaya sulitnya mendapatkan sertifikat SNI
DPR RI saya tidak bisa membatasi dan Sidoarjo. Disini Bambang (Standar Nasional Indonesia) dari
aspirasi yang masuk ke saya. Anggota mendapatkan banyak aspirasi dari BSN (Badan Standarisasi Nasional).
DPR RI harus siap bekerja untuk masyarakat. Diantaranya keluhan Padahal tidak sedikit dari mereka
sebelas komisi, ”ungkap Bambang. para pedagang akan menurunnya yang sudah mendapat sertifikat dari
Tak berlebihan jika setiap tingkat penjualan, Pedagang ayam dan PBB. Tiara handy craft misalnya,
harinya di masa resesnya, Bambang daging misalnya, mengaku mengalami salah satu pengerajin yang termasuk
tidak pernah absen blusukan ke penurunan penjualan sekitar 30- dalam UMKM yang mendapatkan
berbagai tempat di dapilnya, seperti 40 persen di banding sebelumnya. sertifikat dan penghargaan dari
mengunjungi kantor PLN, Bulog dan Begitupun dengan pedagang sembako PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
Petrokimia. Tidak hanya itu ia pun yang mengaku mengalami penurunan karena mempekerjakan kaum difable.
terus melangkahkan kakinya menuju penjualan sekitar 60 persen. Sementara Sayangnya Tiara handy carft ini malah
terminal , pasar-pasar, sekolah, klinik- pedagang kain mengaku penjualanya sulit mendapatkan pengakuan dalam
klinik, dan berbagai wilayah rumah menurun hingga 70 persen lebih. negeri melalui sertifikat SNI. Pada
warga lainnya. “Belum lagi ketakutan mereka kesempatan itu, Bambang juga ikut
Hari pertama dilakukan Bambang akan undang-undang tax amnesty. menyalurkan bantuan alat industri
dengan mengunjungi Madrasah Dimana ada oknum petugas pajak seperti pengadaan alat batik, alat
Ibtidaiyah Bahrul Ulum Grabagan yang sengaja mempersulit masyarakat pembuat batu akik, serta alat-alat
di Desa Grabagan Kecamatan menengah kebawah terkait undang- pembuatan sepatu.
Wonoayu-Sidoarjo. Di sini, Bambang undang tersebut. Mereka diminta “Saat itu juga saya langsung
mengunjungi penerima bantuan Bina melaporkan jumlah kekayaannya, menghubungi kepala BSN dan
40 l PARLEMENTARIA EDISI 140 TH. XLVI - 2016