Page 42 - MAJALAH 140
P. 42

DUA TAHUN DPR RI




                     DPR Sekarang Lebih Terbuka






                eorang Akademisi dari Univesitas
                Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
                Ma’mun Murod Al-Barbasy
         Sberpendapat, dalam dua tahun
         ini DPR RI  telah mengalami kemajuan
         setahap demi  setahap, meskipun
         demikian masih ada kinerja yang perlu
         dievaluasi. Ide tentang pembangunan
         alun-alun demokrasi yang pernah
         dicetuskan masa kepemimpinan Setya
         Novanto, dan rencana pembangunan
         perpustakaan umum yang dicanankan
         oleh Ade Komarudin menjadi tolak ukur
         penilaiannya.
            Menurut Wakil Dekan Bidang
         Kemahasiswaan FISIP UMJ ini, estafet                                                                  foto :  Eko/iw
         kamajuan di DPR RI  harus berlanjut
         sampai satu periode jabatan selesai.   Akademisi Universitas Muhammadiyah Ma’mun Murod Al-Barbasy
         “Ada ruang khusus untuk demo, ada
         perpustakaan diperkuat. Saya kira itu
         hal yang posistif yang seharusnya bisa   yang semestinya bisa mencerminkan   perhatian serius, ada tuduhan dari
         dilanjutkan di era Ade Komarudin,” ujar   keterwakilan rakyat. Hal positif yang   LSM yang berdasar dari pengakuan
         Ma’mun saat diwawancarai di ruang   telah dilakukan oleh Pak Setya Novanto   gembong narkoba Fredi Budiman
         kerjanya, Gedung FISIP UMJ, tidak   bisa dikembangkan oleh Pak Ade   bahwa ada keterlibatan aparat dalam
         lama ini.                         Komarudin,” harapnya.             peredaran narkoba. “Kemarin ada
            Dia menyampaikan, DPR RI  di masa   Terkait dengan produk perundang-  dugaan keterlibatan lembaga-lembaga
         kepemimpinan Setya, bisa dibawa   undangan, Ma’mun yang kerap disapa   penegak hukum. Ini harus diantisipasi
         menjadi lembaga yang bisa menyerap   MMA, mengkritisi tentang rencana   kedepannya, dalam bentuk perundang-
         aspirasi dari beragam golongan. “Lepas   revisi UU Terorisme.  “Undang-  udangan,” tandas MMA.
         kontroversinya Setya Novanto itu   Undang Terorisme menurut saya       Dalam hal pengawasan, menurut
         termasuk orang yang mau mendengar   kok semestinya belum saatnya untuk   MMA, saat ini kinerja pengawasan DPR
         lah, mau menerima tawaran institusi   dibahas. Yang lama sudah cukup   RI  bisa tersandra karena antara partai
         lain,” ungkap Ma’mun.             mengcover lah,” ujarnya berdalih.   koalisi dan oposisi tidak seimbang.
            Baginya, yang menarik dari DPR    MMA mengkhwatirkan dalam       Hanya PKS dan  Partai Gerindra yang
         RI  sekarang adalah keterbukaan, baik   revisi UU Terorisme bisa saja ada   konsisten berada dalam oposisi,
         unsur Pimpinan DPR RI  dan Anggota   penyalahgunaan wewenang. Melihat   sementara sisanya merapat kepada
         Dewan bisa ditemui dengan mudah.   kejadian yang sudah-sudah, seperti   koalisi pemerintahan.
         Selain itu dalam penggunaan fasilitas-  dalam kasus Siyono, dia mencontohkan,   “Mungkin ini efek dari multi partai,
         fasilitas yang ada di DPR RI  masyarakat   seakan-akan nyawa orang yang diduga   presiden terpilih selalu menciptakan
         bisa menggunakan untuk audiensi   teroris itu lebih rendah dari nyawa   koalisi segemuk mungkin. Kalau
         penyampaian pendapat dalam bentuk   gembong narkoba. “Hal-hal yang seperti   pemerintahan ingin berjalan dengan
         diskusi dan seminar, atau acara yang   ini DPR RI  mesti sensitiv, itu juga terkait   baik demi kepentingan rakyat yang
         bertemakan kebangsaan.            dengan kepentingan masyarakat,”   sesungguhnya, ciptakan koalisi yang
            Ma’mun mengharapkan, perubahan   kritisnya.                      seimbang antara lingkup penguasa
         positif pada lembaga perwakilan      Dia menyarankan seharusnya DPR   sama dengan lingkup oposisi, ini yang
         rakyat ini bisa dipertahankan atau   RI  membuat peraturan yang keras   menurut saya yang kurang. Sehingga
         bahkan ditingkatkan dengan inovasi-  terkait dengan kejahatan-kejahatan   saya yakin, pola oposisi dan koalisi
         inovasi yang mutakhir. “Hal lazim   sosial ekonomi yang menyimpang   yang tidak seimbang tidak sehat untuk
         yang semestinya dilakukan DPR RI .   dan merugikan negara. Selain itu   pengawasan kinerja pemerintahan,”   (eko)
         Orang yang duduk di DPR RI  adalah   juga kejahatan narkoba harus ada   jelas MMA. 


        42      l  PARLEMENTARIA    EDISI 140 TH. XLVI - 2016
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47