Page 61 - MAJALAH 129
P. 61

tus silam, saat keberangkatan kloter  PERMASALAHAN HAJI DI TANAH    namun dengan kondisi bis yang layak ja­
            pertama di berbagai embarkasi ditemu­  SUCI                         lan? Itu yang tidak bisa mereka jelaskan,”
            kan sejumlah calon jemaah haji yang be­                             jawab Sodik ketika itu.
            lum dapat diberangkatkan akibat belum   Berbeda di tanah air, beda pula hal­  Selain permasalahan bis, hal lain yang
            mendapatkan visa. Saat itu pihak Ke­  nya di tanah suci. Saat Tim Pengawas   dikeluhkan jemaah haji kepada pihak
            menterian agama sempat mengutarakan   Haji DPR RI gelombang pertama pimpin­  Tim Pengawas Haji DPR RI adalah terkait
            alasannya karena pemberlakuan sistem   an Sodik Mudjahid datang ke tanah suci   minimnya tenaga medis seperti dokter
            E­Hajj oleh pemerintah Arab Saudi.   langsung mendapati sejumlah masalah.   dan perawat di klinik satelit di Maktab.
               Hal itu lantas memancing keinginta­  Salah satunya masalah transportasi haji   Ruang klinik yang masih di bawah stan­
            huan dari Komisi VIII DPR RI yang meru­  yang kualitasnya di bawah standar. Keti­  dar serta jumlah obat­obatan terutama
            pakan mitra kerja sekaligus “pengawas”   ka itu muncul anggapan hal itu disebab­  yang terkait penyakit pernafasan jum­
            kinerja Kemenag. Dipimpin langsung   kan karena DPR khususnya Komisi VIII   lahnya masih sangat minim. Padahal se­
            oleh Ketua Komisi VIII, Saleh Partaonan   memotong biaya upgrade (peningkatan/
            Daulay, Komisi VIII melakukan inspeksi   perbaikan) transportasi.    MASALAH TRANSPORTASI MASIH
            mendadak ke Gedung Siskohat Dirjen   “Masalah transportasi masih menjadi   MENJADI PERMASALAHAN PADA
            Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ke­  permasalahan pada pelaksanaan iba­
            menag, Jl Lapangan Banteng Jakarta   dah tahun ini. Orang salah paham ke­  PELAKSANAAN IBADAH TAHUN
            pada 26 Agustus 2015 lalu. Saat itu dite­  napa Kami (DPR­red) memotong biaya   INI. ORANG SALAH PAHAM
            mukan sistem komputerisasi haji ter­  upgrade (perbaikan) transportasi haji.   KENAPA KAMI (DPR-RED)
            padu (Siskohat) Kemenag yang ternyata   selama puluhan tahun Menteri agama
            belum siap beroperasi secara sempurna.  untuk mendapatkan bis yang bagus   MEMOTONG BIAYA UPGRADE
            Pada akhirnya belum bisa terintegrasi   menggunakan pola  kontrak plus biaya   (PERBAIKAN) TRANSPORTASI
            dengan sistem E­Hajj yang dibangun   upgrade. Katakanlah kontrak 100 dan   HAJI. SELAMA PULUHAN TAHUN
            pemerintah Saudi. Kekecewaan komisi   biaya upgrade bis 50 juga dibebankan
            VIII semakin menjadi tatkala mendapat   ke jemaah, jadi 150. Ini sangat membe­  MENTERI AGAMA UNTUK
            informasi langsung dari petugas Sisko­  bankan jemaah sehingga mempengaruhi  MENDAPATKAN BIS YANG BAGUS
            hat Kemenag dimana masih ada sekitar   besaran BPIH (biaya perjalanan ibadah   MENGGUNAKAN POLA  KONTRAK
            1.111 visa calon jemaah haji yang belum   haji). Mengapa tidak langsung saja me­
            selesai ketika itu.               ngontrak bis dengan biaya 125 atau 130   PLUS BIAYA UPGRADE




































            Pimpinan dan anggota Komisi VIII saat meninjau maktab-maktab


                                                                                          EDISI 129 TH. XLV, 2015  61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66