Page 57 - MAJALAH 129
P. 57

realisasi penyelesaian RUU di DPR bukan                          kan terkait peran penting KPID, mengingat
            semata­mata karena peran DPR saja, tetapi   DAMPAK DARI          akhlak dan budi pekerti bangsa yang sema­
            juga Pemerintah. ada beberapa RUU yang                           kin runtuh. Pasalnya, pembentuk watak se­
            terkatung­katung lama tidak selesai, misal­  TELEVISI INI SANGAT   lalu didasarkan kepada lembaga penyiaran,
            nya RUU Penyiaran.                        BERPENGARUH,           khususnya televisi.
               “Penyelesaian satu UU buka hanya men­                            “Dampak dari televisi ini sangat berpe­
            jadi wilayah DPR RI saja, tetapi ada peran   PADA SEGALA ASPEK   ngaruh sekali, mempengaruhi segala aspek
            Pemerintah, sekitar 50 persen di dalam   WATAK DAN PERILAKU      watak dan perilaku masyarakat kita,” kata
            pembahasan RUU. Sering muncul salah                              Ketua KPID Jateng.
            persepsi seakan UU terkatung­katung, bah­  MASYARAKAT KITA          Ketua KPID Jateng menambahkan, saat
            kan tidak selesai itu kesalahan DPR RI. Pa­                      ini wewenang KPID saat ini masih sangat
            dahal sering sekali yang terjadi sebaliknya,                     minim, karena hanya dapat memberikan
            pemerintah tidak bersedia untuk melakukan pembahasan   sanksi dan teguran dari lembaga penyiaran, khususnya tele­
            lebih lanjut atau sengaja memperlambat,” tegas politikus asal   visi. KPID tidak bisa berbuat banyak kalau lembaga penyiaran
            dapil Jawa Timur itu.                              televisi itu melakukan pelanggaran atau kesalahan besar.
               Penyerapan aspirasi ke Jawa Tengah ini mendapat apresi­  “Kita tidak bisa serta merta langsung mengeksekusi, kami
            asi dari Wagub Jateng Heru Sudjatmono. Ia menyatakan, ini   berharap agar pada saat revisi itu nanti tetap mementing­
            merupakan kesempatan baik yang diberikan kepada Pemprov   kan kepentingan publik, untuk mewujudkan penyiaran yang
            untuk menyampaikan pikiran­pikiran, aspirasi­aspirasi atau   demokratis. Bukan wewenang regulator penyiaran baik KPI,
            masalah­masalah yang berkenaan dengan peraturan perun­  KPID, maupun Kemenkominfo, ini perbedaanya harus jelas,”
            dang­undangan,                                     papar Ketua KPID Jateng.
               “Saya berharap bisa memberikan partisipasi yang sebaik­  Masukan berikutnya, terkait periodisasi KPID dan hubu­
            baiknya. Ini suatu kehormatan dan bisa dijadikan kesempatan,“   ngan antara KPI dan KPID. Selama ini belum tercipta sinkro­
            kata Wagub Jateng.                                 nisasi kewenangan secara kelembagaan antara KPI dan KPID.
               Dalam sesi diskusi, Ketua KPID Jateng memberikan masu­  (HR,SF) FOTO: EKA HINDRA/PARLE/IW











































            Tim Baleg DPR RI foto bersama Wakil Gubernur Jateng

                                                                                          EDISI 129 TH. XLV, 2015  57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62