Page 28 - MAJALAH 87
P. 28
Esential Force (MEF) pemerintah harus demikian hal ini akan berimbas pada
mengedepankan faktor kemampuan penyerapan tenaga kerja dalam ne-
mencegah kekuatan musuh, itu yang geri untuk pengerjaan produksi alut-
utama dalam peremajaan Alutsista. sista yang menjadi kebutuhan TNI
Kemudian, lanjut Enggar, Pemerintah saat ini,”tegasnya.
harus memprioritaskan belanja Dalam Wakil Ketua Komisi I DPR Agus
Negeri. sementara untuk Pembelian Gumiwang Kartasasmita (F-PG) men-
Luar Negeri (PLN) dengan cara me- gatakan, Keperluan dan belanja MEF
manfaatkan bank Indonesia yang be- diprioritaskan bagi Industri dalam
rada di Indonesia dalam bentuk sin- negeri yaitu BUMD namun diperbo-
dikasi. lehkan membeli bila tidak dapat di-
Dia mendesak pemerintah men- produksi dalam negeri. “Berbicara
dorong industri dalam negeri den- Industri dalam negeri tentu akan me-
gan memprioritaskan lokal konten. nyerap tenaga kerja, berkaitan dengan
“Lokal konten harus diperhatikan MEF penting membelanjakan APBN
dalam pembelian Alutsista dan kita untuk industri dalam negeri yang uta-
mengharapkan dapat tercapai dalam ma memperhitungkan alutsista yang
RAPBN 2012,”jelasnya. memiliki efek deterant bagi potensial
Sementara, Ketua Komisi I DPR musuh kita,”jelasnya. Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso
Mahfudz Siddiq mengatakan, hingga Kedua faktor efek deterant dan
2014, Kementerian Pertahanan (Kem- Industri dalam negeri, harus menjadi Menurutnya, DPR akan mengu-
han) membutuhkan anggaran men- faktor utama dalam membelanjakan payakan beberapa macam skema
capai Rp 150 triliun. Namun, hingga anggaran. “Kita melihat anggaran seperti multi year, karena itu kita
tahun 2011 ini, dari total kebutuhan APBN 2012 memang tidak hanya di- memperkirakan pada tahun 2014 su-
anggaran untuk terpenuhinya Mini- peruntukkan bagi Alutsista tetapi dah mencapai MEF. “Pemerintah SBY
mum Essential Force (MEF), be-
lum mencapai 30 persennya.
“Sehingga alokasi untuk
Dephan pada RAPBN 2012 sebe-
sar Rp 64,4 triliun itu sesung-
guhnya sebagai bagian skenario
untuk tercapainya MEF hingga
2014,” ujar Mahfudz Siddiq.
Mahfudz menjelaskan, guna
tercapainya renstra hingga 2014,
perlu kebijakan politik anggaran
untuk bisa menambah angga-
ran di Kemhan, khususnya untuk
keperluan alutsista tersebut.
Mahfudz mengatakan, Komi-
si I telah mempunyai kebijakan
politik bahwa modernisasi alut-
sista TNI itu juga harus dido-
rong dengan melibatkan industri
strategis dalam negeri. Diharap-
kan, hal itu akan memberikan
dampak secara ekonomi dan ke-
sejahteraan karena akan banyak
menyerap tenaga kerja dalam Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (kanan) bersama dengan Ketua Komisi I DPR Mahfud Siddiq (kiri)
negeri sendiri.
“Makanya kemarinkan telah kita ULP,”jelasnya. Dia juga menambah- terlihat ingin memberikan warisan ke-
dorong sekitar Rp 1,3 triliun, itu be- kan, Alutsista Indonesia masih jauh pada penerus bangsa bahwa MEF kita
lanja alutsista di dalam negeri yaitu sekali dari MEF artinya masih dibawah sudah tersedia tinggal ditingkatkan
di PT DI, PT PAL, PT Pindad. Dengan 50 persen kapasitas MEF kedepannya. (si)
| PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 |