Page 30 - MAJALAH 87
P. 30

erlindungan  ini  dijamin  dalam
                 pasal  28  B  ayat  (2)  UUD  NRI
            P1945  yang  berbunyi,  “Setiap
            anak berhak atas kelangsungan hidup,
            tumbuh, dan berkembang serta ber-
            hak atas perlindungan dari kekerasan
            dan  diskriminasi.”  Dengan  demikian,
            anak  mempunyai  hak  konstitusional
            atas  kelangsungan  hidup  (rights  to
            life  and  survival),  hak  tumbuh  dan
            berkembang (rights to development),
            dan hak perlindungan dari kekerasan
            dan diskriminasi.
                Menurut Komisi III DPR Achmad
            Basarah  (F-PDIP),    Semangat  perlin-
            dungan    ini  harus  kita  pandang  se-
            bagai  suatu  keharusan  melihat  kon-
            disi  anak,  yang  secara  jasmani  dan       Anggota Komisi III saat rapat pembahasan RUU Sitem Peradilan Pidana Anak (SPPA)
            rohani  belum  mampu untuk melind-  bangsa.
            ungi    dirinya  sendiri  dari  lingkung-  Pengabaian  negara  terhadap
            an  yang  kadang  membawa  dampak   perlindungan anak, lanjutnya, terlihat
            negatif. Karena rentannya posisi anak   dalam kasus-kasus hukum banyaknya
            tersebut,  lanjutnya,  maka  diperlukan   tahanan  anak  yang  digabung  de-
            jaminan  perawatan  dan  perlindu-  ngan orang dewasa, kekerasan selama
            ngan  khusus  termasuk  perlindungan   proses pidana, minimnya lapas khusus
            hukum melalui RUU Sistem Peradilan   anak, minimnya penegak hukum yang
            Pidana Anak (SPPA)                punya  kapasitas  perlindungan  hak
                “Selama ini perlindungan hukum   anak dan lemahnya peraturan perun-
            untuk  anak,  khususnya  anak  yang   dang-undangan  yang  pro  terhadap
            memiliki kasus hukum, posisi negara   kepentingan terbaik anak.
            justru mengabaikan dalam memenuhi     Komisi  Perlindungan  Anak  In-
            tanggung   jawabnya   melindungi   donesia  (KPAI)    menyebutkan,  ta-
            anak,”papar anggota dari Dapil Jatim   hun  2010  terdapat  7.300  anak  yang
            III ini.                          bermasalah  dengan  hukum.  Jumlah
                Data  Kementerian  Pemberda-  tersebut  dinilai  memprihatinkan.  Se-
            yaan  Perempuan  dan  Perlindungan   banyak 5.685 dari 7.300 anak itu kini   Anggota Komisi III DPR Achmad Basarah
            Anak  (KP3A)  menyebutkan,  antara   ditahan 16 lembaga pemasyarakatan   hukum pidana.
            tahun 2009 hingga Juli 2010 terdapat   anak. Sementara sisanya ada di lapas   “Dalam RUU yang sedang diba-
            6.273 anak yang mengalami masalah   dewasa dan tempat tahanan lainnya.   has  bersama  antara  Komisi  III  DPR
            hukum.  Angka  yang  tentunya  tidak   Semua  kondisi  tersebut  menggam-  dan  pemerintah  terdapat  beberapa
            bisa kita pandang sebelah mata.    barkan  tidak  adanya  suatu  komit-  konsep  penting  yang  bisa  menjadi
                Dia  mengatakan,  cara  pandang   men yang kuat dari pemerintah untuk   terobosan  seperti  restorative  justice,
            negara terhadap pemenuhan hak-hak   mewujudkan perlindungan anak yang   diversi,  aparat  penegak  hukum  khu-
            anak  cenderung  berada  dalam  pers-  manusiawi.                    sus  anak  dan  Lembaga  Pembinaan
            pektif dikotomi antara “cost” dan “as-  Kondisi  buramnya  potret  per-  Khusus Anak (LPKA),”jelasnya.
            set”.  Perspektif  anak  sebagai  “cost”   lindungan anak kini coba diatasi de-  Ada  beberapa  hal  yang  seyog-
            cenderung  mengabaikan  hak  anak   ngan revisi terhadap Undang-undang   yanya menjadi perhatian kita bersama
            karena  dianggap  orang  yang  butuh   nomor  3  tahun  1997  tentang  Per-  agar semangat perlindungan demi ke-
            biaya  besar  yang  harus  dikeluarkan   lindungan  Anak  dengan  nama  RUU   pentingan terbaik anak bisa terwujud.
            oleh negara. Berbeda halnya dengan   Sistem Peradilan Pidana Anak. Revisi   Pertama, sistem peradilan pidana  anak
            perspektif  “asset”  yang  meletakkan   ini dilatarbelakangi belum terakomo-  harus   kita  letakkan sebagai keseluru-
            anak  sebagai  modal  potensial  yang   dasinya dan belum komprehensifnya   han proses penyelesaian   perkara  mu-
            jika  dilindungi  maka  akan  menjadi   perlindungan kepada anak yang ber-  lai  pencegahan,  penyelidikan,  sampai
            investasi di masa depan bagi sebuah   hadapan  dengan  hukum,  khususnya   tahap rehabilitasi dan reintegrasi.



                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 87 TH. XLII, 2011 |  1
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35