Page 55 - MAJALAH 163
P. 55

PROFILE






              ia biasa disapa, yang beruntung terpilih
              membawa obor api abadi asal Mrapen,
              Grobogan Jawa Tengah tersebut. Hal ini
              tentu bukan tanpa alasan. Ya, selama ini,
              di kalangan sesama politisi, pria kelahiran
              Jakarta, 20 Agustus 1970 ini memang
              dikenal sebagai orang yang gemar
              berolahraga. Bahkan disela kunjungan
              kerjanya sebagai anggota DPR RI, di
              dalam maupun di luar negeri, Bara selalu
              menyempatkan diri berlari-lari ringan di
              seputar hotel tempatnya menginap.
                 “Selain anggota Komisi VII DPR,
              saya juga anggota Badan Kerja Sama
              Antar Parlemen (BKSAP), jadi jika sedang
              mengikuti kunjungan ke luar negeri pun,
              saya selalu membawa sepatu lari. Jadi
              sejak lama saya sudah terbiasa bangun
              jam 5 atau 6 pagi, begitupun saat di
              Amerika, di Eropa, saya selalu bangun
              pagi. Saya lari-lari kecil di sekitar hotel.
              Begitupun ketika mengunjungi konstituen
              saya di Manado misalnya, saya juga bawa
              sepatu lari. Dapil saya kan di Sulawesi
              Utara,” ujar Bara.               Bara tidak lupa membawa sepatu lari.   independen atau mandiri, serta lebih
                 Dilanjutkannya, kegemarannya   Karena kebiasaan yang sudah menjadi   terbuka wawasan dan cakrawalanya.
              berolahraga khususnya lari ini sudah   hobi tersebut, Bara mengaku tidak   Mengingat sebelumnya, ia termasuk
              berlangsung cukup lama, bahkan   membutuhkan persiapan khusus saat   anak yang beruntung karena mendapat
              ketika kuliah di Boston University,   didaulat menjadi pembawa obor Asian   berbagai fasilitas yang diberikan
              Amerika Serikat di awal tahun 1990-  Games 2018 ke luar Kompleks Parlemen.   kedua orangtuanya. Tak berlebihan
              an silam, ia sudah terbiasa dengan   “Tidak ada persiapan khusus, karena   jika kemudian ia ingin mandiri hidup di
              hobinya berolahraga. Namun ketika itu   saya sudah terbiasa lari, apalagi ini hanya   negara lain, dengan segala keterbatasan
              bukan lari. Ia lebih memilih berolahraga   beberapa meter saja. Namun saya merasa   anggaran yang diberikan kedua orang
              menggunakan alat senam atau gym.   sebuah kebanggaan dan kehormatan   tuanya.
              Tujuannya saat itu simple, hanya ingin   tersendiri bagi saya dipercaya untuk ikut   “Sebenarnya orang tua saya,
              tetap sehat. Namun lama kelamaan   andil dalam event yang terbilang cukup   khususnya ayah saya sangat disiplin,
              kebiasaannya tersebut menjadi sebuah   bergengsi ini,” akunya sambil berharap   kalau pulang harus jam tertentu, kalau
              hobi, tatkala ia menemukan teman-teman   seluruh Atlet Indonesia bisa menorehkan   lewat pasti akan dimarahi. Mungkin
              yang memiliki hobi yang sama.    prestasi di ajang ini.           karena orang Batak ya, jadi cukup keras
                 Waktu berganti, singkat cerita,                                dalam mendidik saya ketika itu. Tapi saat
              karena berbagai aktivitasnya, ia pun   Tak Ingin Jadi Pengacara   itu tetap saja mereka memfasilitasi segala
              sempat melupakan hobinya tersebut.   Berbicara tentang politik, sejak kecil   kebutuhan saya,” kisahnya.
              Tak ayal hal itu membuat berat badan   sejatinya Bara sudah terbiasa dengan   Meski demikian Bara mengakui
              Bara meningkat drastis. Beberapa tahun   bidang satu itu. Pasalnya,sang ayah,   bahwa ayahnya termasuk seorang
              silam, ia pun kembali menggiatkan diri   Albert Hasibuan merupakan seorang   yang demokratis, dalam arti cukup
              untuk berolahraga. Tujuannya kali ini   lawyer atau pengacara yang pada   mendengarkan pendapat sang anak,
              tidak sekedar untuk sehat, namun untuk   jamannya juga dikenal sebagai politisi   terutama terkait dengan pilihan hidup
              membentuk tubuh agar kembali seperti   senior Partai Golongan Karya (Golkar). Tak   sang anak. Termasuk ketika Bara lebih
              semula. Ia pun memilih olahraga sepeda.   jarang Bara diajak sang ayah diberbagai   memilih kuliah di luar negeri dan
              Dugaannya pun tak salah, bersepeda   acara yang terkait dengan pekerjaan   mengambil fakultas ilmu politik.
              menjadi salah satu olahraga yang paling   juga akitivitas sang ayah tersebut. Tak   “Saat itu ayah saya lebih dikenal
              cepat menurunkan berat badan.    heran sedikit banyak Bara sudah terbiasa   sebagai lawyer, jadi saya ingin sesuatu
                 Sayangnya, kembali karena     dengan kedua bidang tersebut.    yang berbeda dengan ayah saya. Saya
              aktivitasnya, ia menghentikan olahraga   Bahkan usai lulus dari SMAN 3   tidak mau bekerja di bawah bayang-
              tersebut. Ia lebih memilih olahraga lari.   Jakarta, Bara memilih untuk belajar   bayang ayah saya. Dan ayah saya sangat
              Selain murah, olahraga lari ini juga simple   tentang politik di Amerika Serikat,   mendukung hal itu,” tambah putra
              karena tidak membutuhkan alat khusus,   tepatnya di Boston University. Tujuannya   pasangan Albert Hasibuan dan Louise
              hanya sepatu lari. Tak heran di setiap   tak hanya belajar tentang ilmu politik   Hasibuan Walewangko itu.
              kunjungannya ke daerah atau luar negeri,   semata, namun juga ingin lebih   Singkat cerita, setelah menamatkan


                                                                                163 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60