Page 56 - MAJALAH 163
P. 56

PROFILE






              kuliat Strata 1, Bara langsung melanjutkan   ekonomi Indonesia yang lebih baik lagi,”   juga ikut mempengaruhi kondisi internal
              ke jenjang berikutnya, yakni Magister   paparnya.                 berbagai Partai Politik, tidak terkecuali
              of Liberal Arts di universitas yang sama.   Dari berbagai diskusi tersebut   dengan PAN. Hal itulah yang diakui Bara
              Bahkan ketika itu, Bara pernah mengikuti   pada akhirnya mereka sepakat untuk   menjadi salah satu alasan yang melatar
              Magang selama 4 bulan lamanya di   melakukan gerakan perubahan. Bahkan   belakangi “hijrahnya’ ia ke partai lain (PKB).
              lembaga legislastif (semacam DPRD)   menurut Bara, itu merupakan gerakan
              di Massachusetts (ibukota Boston).   professional atau kelas menengah   Berpolitik dan Gagal
              Beberapa tahun kemudian Bara bahkan   pertama kali yang turun ke jalan.   Saat di PKB, Bara sempat masuk
              sempat bekerja selama setahun di    “Itu gerakan yang ‘gila’ banget   dalam pemilihan legislatif tahun 2004
              Washington DC, tepatnya di Kongres   menurut saya. Gerakan kelas menegah   dengan menjadi Caleg untuk Dapil
              Amerika Serikat.                 yang mungkin baru pertama di Indonesia   Sumatera Utara III. Sayangnya, dewi
                 Di kampus, Bara termasuk mahasiswa   itu yang turun ke jalan. Itu sebagai   fortuna belum berpihak padanya. Hasil
              yang cukup aktif berorganisasi. Ia pun   wujud kepedulian kami terhadap nasib   perolehan suaranya tidak cukup untuk
              beberapa kali sempat terlibat dalam   bangsa ini. Ya, tujuan kami saat itu hanya   bisa mengantarkannya ke Senayan.
              diskusi di kampus tersebut. saat itu   satu untuk Indonesia yang lebih baik,”   Tahun 2009, karena komunikasi
              kondisi perekonomian dalam negeri   tegasnya peraih Congressional Fellowship   yang cukup intens dengan Hatta Rajasa,
              sudah melemah. Hal itu pun mendorong   di Kongres Amerika Serikat.  salah satu petinggi PAN yang sempat
              Bara untuk kembali ke tanah air, untuk   Di luar itu, bersama Amien Rais, Bara   digadang-gadangkan menjadi Ketua
              ikut berkontribusi memperbaiki kondisi   juga aktif di sebuah suatu gerakan yang   Umum ketika itu, mendaulat Bara untuk
              perekonomian dalam negeri.       mereka namai Majelis Amanah Rakyat.   masuk dalam Tim Kampanye Susilo
                 “Saat itu sebenarnya saya bisa saja   Gerakan inilah yang kemudian menjadi   Bambang Yudhoyono (SBY) yang ketika
              tetap tinggal di Amerika Serikat, saya   embrio pembentukan Partai Amanat   itu untuk kedua kalinya dicalonkan
              dapat pekerjaan gajinya juga jauh lebih   Nasional (PAN). Setelah reformasi bergulir   menjadi Presiden oleh Partai Demokrat,
              besar di sana.  Hidup disana juga kan   ditandai dengan pengunduran diri   PAN dan beberapa partai pendukung
              sangat nyaman, jadi kalo hanya untuk   Presiden Kedua RI, Soeharto, gerakan ini   lainnya.
              mencari kenyaman saya tinggal di sana.   kemudian memproklamirkan diri menjadi   Tahun 2010 saat Hatta Rajasa
              Tapi saya merasa punya tanggung jawab   sebuah partai politik.    terpilih menjadi Ketua Umum PAN,
              karena saya orang Indonesia, saya lahir di   Sejak saat itu, Bara tidak hanya ikut   Bara memutuskan kembali “ke rumah”
              Indonesia. Saya punya tanggung jawab   membidani lahirnya PAN namun juga   lamanya. Ia kembali bergabung menjadi
              untuk berkontribusi terhadap bangsa ini.   masuk dalam jajaran pengurus partai   kader PAN. Tentu bukan hal yang sulit
              Akhirnya, saya memutuskan kembali ke   tersebut. Tepatnya ia menjadi Ketua   bagi Bara untuk kembali ke partai yang
              Tanah Air,” aku Bara.            Bidang Hubungan Internasional PAN   pernah ikut dibangunnya sebelumnya.
                 Di Tanah Air, Bara memilih menjadi   untuk periode Tahun 1998-2000. Pada   Visi dan misi yang PAN tentu sudah
              professional, tepatnya sebagai konsultan   tahun berikutnya ia pun terpilih menjadi   hafal di luar kepala. Terlebih lagi dengan
              keuangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ).   Wakil Sekretaris DPP PAN untuk tahun   beberapa petingginya. Sehingga bukan
              Dari sana ia mulai berkenalan dengan   2000-2001.                 hal yang sulit untuknya “pulang ke
              sesama rekan seprofesi. Pembicaraan   Sayangnya, dinamika politik dalam   rumahnya” sendiri.
              pun berkembang, jika awalnya sekadar   negeri yang cukup tinggi sedikit banyak   Tahun 2014 lalu, Bara kembali
              mendiskusikan tentang pekerjaan
              seputar konsultan keuangan, hingga
              terkait politik. Pasalnya, ketika itu
              kondisi perekonomian Indonesia terus
              memburuk. Nilai tukar rupiah terhadap
              dolar pun terus melemah, hingga 15 ribu
              bahkan di titik terendah dua puluh ribu
              rupiah per satu dolarnya.
                 “Waktu pulang ke Jakarta, saya
              bekerja sebagai konsultan keuangan
              yang berkantor di BEJ sudah pada
              kerja, terus saya kontak lagi teman saya
              yang kebetulan banyak yang bekerja
              sama seperti saya. Kita hidupkan
              lagi komunitas kita. Saat itu kami
              ingin menyadarkan kelas menengah
              termasuk professional muda untuk
              lebih peduli dengan situasi politik
              bangsa yang ketika itu sudah sangat
              tidak kondusif. Kami ketika itu menilai
              harus ada dorongan perubahan untuk   Anggota Komisi VII DPR RI Bara K. Hasibuan di ruang kerja


              56  PARLEMENTARIA  163 XLVIII 2018
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61