Page 47 - MAJALAH 135
P. 47

foto : eno/hr




            Saleh Partaonan Daulay saat memimpin rapat Komisi VIII DPR RI


                    ulu di nagolap, Tukkot di   Takdir berkata lain, belum genap dua   Ibtidaiyah yang berjarak selemparan
                    nalandit, Pribahasa batak   tahun usia Saleh, sang ayah meninggal   batu dari rumahnya. Sementara malam
                    yang artinya  Lentera di   dunia.    Kebahagiaan keluarga itu   harinya Saleh bersama saudaranya
            S waktu gelap, tongkat di         terenggut.                        harus belajar mengaji di rumah salah
            kala licin ini tidak hanya sekedar   Sedih sudah pasti, namun hal   seorang guru mengaji di kampung
            menjadi slogan Saleh Partaonan    itu tidak lantas membuat sang ibu   tersebut.
            Daulay saat berkampanye dalam     terus diliputi duka. Dengan segenap   “Walau ibu tidak meminta, tidak
            Pemilihan Legislatif 2014 lalu. Namun,   tenaga dan pikiran yang dimilikinya   jarang kami ikut membantu ibu di
            hal itu menjadi pegangan selama hayat   sang bunda  mengolah beberapa   ladang, menjaga tanaman padi agar
            masih dikandung badan. Bersama    petak  sawah  di  Desa Sibuhuan,   tidak rusak dimakan hama,”kisah Saleh.
            dengan  Rahayu Setiowati  dan  Runi   Padang Lawas Sumatera Utara yang   Tak ayal, kegigihan sang bunda
            dari  Parlementaria, wakil rakyat dari   merupakan peninggalan almarhum   itulah yang menjadi semangat bagi
            Daerah Pemilihan Sumatera Utara II ini   sang suami. Sawah atau ladang itulah   dirinya dan keenam saudaranya untuk
            mengisahkan pengalaman hidupnya.   yang kemudian menjadi sumber     belajar dengan baik. Tak berlebihan
                                              penghidupan bagi keluarga tersebut.   jika  Saleh  bersama  saudaranya  itu
            Sempat Bekerja di Panglong           Meski hidup serba kekurangan,   menganggap sang bunda merupakan
               Kelahiran seorang anak menjadi   namun tak ada kata menyerah bagi   Pahlawan dalam kehidupan mereka.
            anugerah bagi kedua orangtuanya,   sang bunda. Ia relakan semua keringat   Berkaca dari kegigihan sang bunda
            tak terkecuali ketika  Saleh Partaonan   bercucuran dari tubuhnya demi   itu, Saleh menilai bahwa perempuan
            Daulay hadir ke dunia ini pada 4 Mei,   pendidikan anak-anaknya. Masih   tidak boleh dipandang sebelah mata.
            42 tahun yang lalu. Kebahagiaan   diingat Saleh, pagi hari sang bunda   Perempuan merupakan manusia yang
            Muhammad Daulay dan Lenggahari    mewajibkan anak-anaknya untuk     sangat kuat.
            Hasibuan tak berkurang sedikit    sekolah di SDN 2 Sibuhuan, sementara   Selepas menamatkan sekolah
            pun  meski pasangan tersebut telah   siang harinya usai pulang sekolah,   dasar, Saleh melanjutkan sekolah di
            memiliki lima orang anak sebelumnya.   harus belajar agama di Madrasah   Madrasah Tsanawiyah Aek Hayuara



                                                                             PARLEMENTARIA l  EDISI 135 TH. XLVI - 2016  l  47
                                                                                                               47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52