Page 50 - MAJALAH 135
P. 50
PROFIL
serius menyangkut tema-tema Islam Cendikiawan Muslim Indonesia
progresif dengan beberapa LSM. (ICMI) Pusat, ia tercatat sebagai Wakil
Kajian-kajian kritis itu ternyata menuai Sekretaris Dewan Pakar masa bakti
banyak kritik dari berbaga i pihak. 2010-2015. Sementara, di Majelis
Kajian tersebut dianggap merusak dan Ulama Indonesia Pusat, ia adalah Ketua Alhamdulillah, setelah melalui
mencederai Hukum Islam yang selama Komisi Luar Negeri masa bakti 2010- proses yang cukup panjang
ini dinilai telah mapan. Oleh karena 1015. Sedangkan di Majelis Pengurus
tidak mau terjebak dalam polemik itu, Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP dan kampanye yang sangat
akhirnya Saleh memilih untuk tidak ADI), Saleh dipercaya sebagai Wakil melelahkan, Saya akhirnya
meneruskan keikutsertaannya dalam Ketua Bidang Luar Negeri sekaligus mendapat kepercayaan rakyat
diskusi-diskusi tersebut. juru bicara ADI.
Beranjak dari situ, Saleh kemudian Kegiatan penting lain yang di Dapil Sumut II untuk mewakili
diminta untuk membantu Maarif pernah diikutinya adalah kunjungan mereka di lembaga legislatif.
Institute for Culture and Humanity, resmi ke dua negara yaitu Australia Saya memperoleh suara sebesar
lembaga yang didirikan oleh Buya dan Norwegia. Pada tahun 2006,
Ahmad Syafii Maarif. Di lembaga ini, ia memperoleh penghargaan dari 64.869 yang merupakan suara
Saleh dipercaya menjadi direktur Dustan Fellows Neighbors Program terbanyak kelima dari 10 kursi
program. Selama hampir satu tahun, untuk memantau pertemuan G-20 yang tersedia.
tugas yang dikerjakan terfokus pada di Australia sekaligus melakukan
upaya penerbitan tiga buku penting kunjungan ke tiga kota penting
sebagai kado ulang tahun ke-70 bagi yaitu Sydney, Meulborne, dan
Buya Syafii. Canberra. Dalam kegiatan ini, Saleh
Setelah sukses menyelesaikan diperkenalkan dengan beberapa
tugas tersebut, Saleh kemudian tokoh LSM internasional yang
dipercaya untuk menjadi Ketua Sekolah memperjuangkan keadilan pada internasional bertajuk Pembebasan
Tinggi Ilmu Agama Islam Madinatul tingkat global. Sementara itu, pada Palestina. Ia juga pernah diundang oleh
Ilmi di Depok. Setelah mendapat tahun 2007 (satu bulan sebelum Raja Saudi untuk melaksanakan ibadah
restu dari Buya, akhirnya Saleh berangkat ke AS), ia juga mendapat haji bersama-sama dengan rombongan
resmi menerima amanah tersebut. kehormatan untuk menjadi salah dari Indonesia dan dari negara-negara
Sayangnya, kepemimpinannya di seorang delegasi Indonesia pada lain. Terakhir sekali, Saleh diundang
sekolah itu harus selesai di tengah dialog HAM dengan negara Norwegia. oleh Raja Muhammad VI (Raja Maroko)
jalan karena ia harus berangkat ke AS Selain kunjungan ke kedua negara untuk menghadiri suatu program yang
untuk melanjutkan studi. itu, Saleh juga sudah kerap diundang disebut Durus al-Hasaniyyah, sebuah
Di luar Muhammadiyah, Saleh untuk berkunjung ke negara-negara parhelatan tahunan yang dilaksanakan
Daulay juga aktif menjadi pengurus lain. Tercatat, ia pernah diundang setiap bulan suci Ramadan dengan
beberapa organisasi lain. Di Ikatan ke Turki untuk menghadiri seminar melibatkan ratusan ulama dari
berbagai negara.
Melenggang ke Senayan
Pada pemilu 2014, Saleh mendapat
tawaran untuk menjadi salah seorang
calon anggota legislatif dari Partai
Amanat Nasional dari Daerah
Pemilihan Sumut II. Walau mengerti
dan paham tentang persoalan politik
di Indonesia, namun sebetulnya
Saleh tidak pernah bercita-cita
untuk menjadi politikus. Apalagi,
kecintaannya terhadap dunia akademisi
dinilai cukup baik terbukti dengan
profesinya sebagai dosen pada FISIP
foto : rsb/hr UIN Syahid Jakarta. Namun karena
menyadari betapa peliknya persoalan
Masuk dunia politik melalui PAN politik, keumatan, dan kebangsaan
yang dihadapi, Saleh memberanikan
50 l PARLEMENTARIA l EDISI 135 TH. XLVI - 2016