Page 30 - MAJALAH 149
P. 30

[ LEGISLASI ]


                   PNBP untuk Tingkatkan Penerimaan Negara



                Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah lingkup keuangan negara yang dikelola
               dan dipertanggungjawabkan. PNBP memiliki peranan sangat penting, maka sudah menjadi
               kewajiban para penyelenggara negara membuat undang-undang untuk mengatur sektor ini.
                 Menyadari pentingnya PNBP, maka dilakukan pengaturan dalam perundang-undangan,
                antara lain melalui UU Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak.

                   elanjutnya ada PP Nomor     yang sudah ada di atas. Dalam    PNBP ini sangat penting di tengah
                   22 tahun 1997 tentang Jenis   rancangan yang baru tarif  PNBP   lesunya pendapatan negara dari
             Sdan Penyetoran Penerimaan        ditetapkan   dalam    peraturan  sektor pajak. “PNBP merupakan
              Negara Bukan Pajak. PP Nomor     pemerintah, namun tarif  yang sering   bagian penting bagi keuangan negara,
              73 Tahun 1999 tentang Tatacara   mengalami perubahan diubah dengan   di  mana  dalam tiga  tahun  terakhir
              Penggunaan Penerimaan Negara     Peraturan Menteri Keuangan setelah   penerimaan negara selalu di bawah
              Bukan Pajak yang Bersumber dari   berkoordinasi dengan menteri atau   target,” ujar Hafisz.
              Kegiatan Tertentu. Ada juga PP   pimpinan lembaga terkait dan        Panja Komisi XI meminta agar
              Nomor 1 Tahun 2004 tentang       menteri yang menyelenggarakan    pemerintah untuk membuat cluster
              Tatacara Penyampaian Rencana dan   urusan pemerintahan di bidang   atau pengelompokan atas banyaknya
              Laporan Realisasi Penerimaan Negara   hukum.                      jenis  ke  dalam beberapa  kelompok
              Bukan Pajak. Selain itu, PP Nomor   Wakil   Ketua   Komisi   XI   berdasarkan kriteria dan platform
              29 Tahun 2009 tentang Tatacara   DPR RI Achmad Hafisz Thohir      yang mendasar. Oleh karena itu
              Penentuan Jumlah, Pembayaran,    menyampaikan,       pembahasan   pengelompokan perlu dilakukan
              dan  Penyetoran  Penerimaan  Negara   Rancangan Undang-Undang (RUU)   pendalaman kembali. Anggota Panja
              Bukan Pajak yang Terutang.       tentang PNBP terus digodok oleh   Komisi XI DPR RI juga meminta
                 Namun aturan yang ada sekarang   Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).   elaborasi atas hasil kunjungan kerja
              dirasa para pemangku kepentingan   Komisi  XI optimis,  RUU  dapat   ke beberapa daerah dan negara
              membutuhkan       perkembangan   segera disahkan dalam dua kali masa   sebagai bahan dalam ketentuan pasal
              guna  menjawab  kemajuan  zaman.   sidang, yakni Agustus mendatang.  RUU yang sedang dibahas ini.
              Terdapat beberapa perkembangan      Ketua Panitia Kerja RUU PNBP     Komisi XI DPR RI juga berupaya
              baru dibandingkan dengan aturan   ini juga menyampaikan, RUU tentang   agar pembahasan RUU PNBP
                                                                                sesuai mekanisme yang transparan
                                                                                dan  mengedepankan  asas keadilan.
                                                                                Sebab, RUU tersebut akan menjadi
                                                                                payung  hukum  bagi  kementerian
                                                                                dan lembaga untuk meningkatkan
                                                                                penerimaan negara dari sektor non
                                                                                pajak.
                                                                                   Selain itu menurut Anggota
                                                                                Komisi XI Junaidi Auly, RUU ini
                                                                                dirancang  untuk   menggantikan
                                                                                Undang-Undang Nomor 20 Tahun
                                                                                1997 tentang Penerimaan Negara




                                                                                            Foto: Jaka/iw



                                              Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Thohir
              30  | PARLEMENTARIA n Edisi : 149 TH. XLVII 2017
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35